Disiplin Penerapan Prokes Menurun

Disiplin Penerapan Prokes Menurun

CE ONLINE - Beberapa waktu terakhir, Dinas Kesehatan Provinsi mencatat penerapan Protokol Kesehatan (Prokes) mengalami penurunan. Dimana saat ini penerapan 3M (memakai masker, mencuci tangan pakai sabun, dan menjaga jarak) sudah mulai longgar.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu, Herwan Antoni SKM MKes mengatakan disiplin protokol kesehatan 3M masih penting dilakukan mengingat angka kenaikan kasus Covid-19 masih cukup tinggi. Bahkan, per 14 Desember 2020, jumlah kasus Covid-19 bertambah sebanyak 28 orang sehingga membuat total kasus menjadi 2.463 orang.
"Ada kecenderungan penerapan 3M mulai kendur bahkan longgar, akhirnya banyak terjadi penambahan jumlah kasus, terutama sejak bulan November hingga pekan awal Desember," ungkapnya.

Herwan meminta, kepada masyarakat tidak meremehkan penularan Covid-19, meski tingkat kesembuhan di daerah saat ini cukup tinggi. Hal tersebut dilakukan mengingat hingga saat ini vaksinasi belum dilakukan di daerah. Sehingga potensi masyarakat untuk tertular juga akan semakin tinggi.
"Kita jangan pikirkan tubuh kita yang kuat, imun kita yang terjaga, tapi pikirkan orang yang ada disekitar kita. Kalau misalnya kita tertular Covid-19 dan menjadi orang tanpa gejala, maka dikhawatirkan sangat berisiko jika menularkan kepada orang-orang yang rentan seperti lansia dan anak-anak," tuturnya.

ILUSTRASI/NET

Ia mengaku, meskipun saat ini pemerintah telah mendatangkan vaksin Covid-19, namun proses vaksinasi baru akan dilakukan pada pertengahan 2021 mendatang.

Selain itu, kehadiran vaksin juga harus tetap dibarengi dengan kedisiplinan menerapkan protokol kesehatan. Sehingga meski vaksin sangat bermanfaat sebagai perlindungan spesifik, tapi vaksin bukan satu-satunya cara pencegahan.
"Baris terdepan pencegahan Covid-19 adalah kita, masyarakat Indonesia, dengan bersama disiplin memakai masker, menjaga jarak aman, dan mencuci tangan, atau 3M," ungkap Herwan.

Ia menyebutkan, meskipun vaksin penting, pemerintah tetap berhati-hati sebelum melakukan program vaksinasi. Penggunaan vaksin Covid-19 akan menunggu hasil akhir uji klinis fase ketiga dan harus melalui tahap uji badan POM.

Kini pemerintah tengah menyiapkan tenaga vaksinator, sampai dengan penerapan teknologi tinggi untuk pendistribusian vaksin ke seluruh daerah. Vaksin ini pun kelak diprioritaskan untuk pekerja medis dan kelompok rentan.
"Sebagai tahap pertama vaksin akan diberikan kepada pekerja dengan resiko tinggi terhadap Covid-19, yaitu para tenaga kesehatan dan aparat yang membantu proses penelusuran, pengujian dan perawatan pasien Covid-19," pungkasnya. (CE2)

IKUTI JUGA AKUN MEDIA SOSIAL CE DIBAWAH INI:

Sumber: