Tahun Depan Proyek Danau Dendam Tak Sudah (DDTS) Dimulai
CE ONLINE - Tahun depan, rencana mempercantik kawasan Danau Dendam Tak Sudah (DDTS) Bengkulu yang sempat tertunda akibat pandemi COVID-19 direncanakan akan dimulai. Dikatakan Gubernur Bengkulu, Dr H Rohidin Mersyah proyek penataan pembangunan DDTS akan dikerjakan keroyokan bersama Kementerian PUPR melalui Balai Wilayah Sungai Sumatera VII.
"Tahun 2022 dari sisi perencanaan sudah siap dan kita bisa memulai tahapan pembangunannya," sampainya.
Dikatakannya pekerjaan yang dipastikan menjadi proyek multiyears ini, langkah awal pembangunannya, kata Rohidin adalah proses pembebasan lahan. Ia meminta dukungan penuh masyarakat untuk mempermudah proses pembangunan ini. Sehingga cita-cita untuk membangun basis ekonomi baru bagi masyarakat dapat tercapai secara baik dan cepat.
"Tentu jika prosesnya cepat, asas manfaatnya akan lebih cepat juga. Tentu ini akan jadi magnit baru untuk pengembangan ekonomi masyarakat Bengkulu secara umum, khususnya lagi masyarakat sekitar DDTS," sampainya.
Program terintegrasi pemerintah pusat, sambung Rohidin, dengan pemerintah daerah yang betul-betul sinkron, akan membangkitkan sektor pariwisata unggulan Bengkulu.
"Melalui dana APBN yang terintegrasi dengan APBD ini akan memberikan dampak besar untuk kemajuan provinsi Bengkulu, terkhusus dalam penataan DDTS ini," katanya.
Terpisah Kepala Balai Wilayah Sungai Sumatera VII Kementerian PUPR melalui Kasi Wilayah I Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Balai Cipta Karya, Vikri Febriyanto, mengatakan bahwa penataan kawasan DDTS akan menjadi objek wisata baru di provinsi Bengkulu. Penataannya, lanjut Febriyanto, hingga pada penyediaan kios-kios yang layak bagi para pedagang di DDTS. Selain spot-spot penunjung lain yang dapat memperindah DDTS itu sendiri.
"Perencanaannya untuk tahun depan sudah teranggarkan sebesar 37 miliar," ungkapnya.
Sementara menurut Kepala Dinas PUPR provinsi Bengkulu, Mulyani bahwa dari perencanaan yang sudah dibuat, pemprov Bengkulu akan membuat jalan danau sepanjang 1 km dengan konsep 2 jalur 4 lajur. Untuk tahap awal, kata Mulyani, akan fokus pada pembebasan lahan terlebih dahulu.
"Kita lihat kajiannya seperti apa dan kemampuan APBD kita. Pastinya pelaksanaannya multiyears dan kita berharap dimulai tahun 2022 dan akan selesai pada di tahun 2023," singkatnya. (CE2)
Ingin Berlangganan Koran? Hubungi Kontak Whatsapp +62 821-7863-9651
IKUTI JUGA AKUN MEDIA SOSIAL CE DIBAWAH INI:
Sumber: