Bengkulu Peringkat II Program KB Nasional

Bengkulu Peringkat II Program KB Nasional

CE ONLINE - Provinsi (Pemprov) Bengkulu berhasil meraih peringkat ke-II penghargaan program keluarga berencana (KB) tingkat nasional. Program Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) secara nasional yang menggelar pelayanan KB serentak dengan menyasar satu juta akseptor.
"Bengkulu berhasil meraih peringkat dua pelayanan KB metode kontrasepsi jangka panjang jenis intera uterine device (IUD) yang mencapai 166,70 persen. Dibawah Provinsi Lampung pada peringkat I dengan nilai 187,68 persen," ungkap Kepala Perwakilan BKKBN Bengkulu, Ir Rusman Efendi MM.

Penghargaan tersebut ditetapkan atas dasar keputusan Kepala BKKBN Nomor 102/KEP/E1/2021 Tentang Pemenang Pelayanan KB Serentak. Secara keseluruhan pada pelayahan Gertak 2021 Bengkulu telah berhasil melayani sebanyak 13.618 akseptor.

Pelayanan KB tersebut dengan berbagai jenis dan metode kontrasepsi. Melalui program KB, dan capaian terbaik itu, tidak lain untuk menekan angka kelahiran yang tidak direncanakan dalam keluarga.
"Dengan demikian akan meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) dari berbagai bidang, kesehatan, pendidikan, serta pada daya beli masyarakat atau ekonomi keluarga," ujarnya.

BKKBN menurut Rusman, akan terus meningkatkan strategi dalam kinerja KB. Pihaknya akan menggalang kekuatan bersama mitra kerja hingga daerah.
"Komitmen BKKBN dengan mengoptimalkan peran tenaga penyuluh KB di sejumlah daerah kabupaten/kota dalam penyuluhan program Bangga Kencana," pungkasnya.

Sementara itu, Asisten I Setdaprov Bengkulu, Supran yang menghadiri penyerahan tanda jasa program KB tersebut mengatakan, program KB perlu ditingkatkan mulai dari tingkat desa/kelurahan. Sehingga memberikan nilai ungkit yang besar terhadap peningkatan kualitas SDM.
"Pemprov Bengkulu mengapresiasi kinerja program KB di Bengkulu yang telah meraih capaia IUD sebesar 166 persen. Keberhasilan tersebut tentunya berkat dukungan mitra kerja baik pemerintah kabupaten/kota maupun mitra teknis. Hal itu perlu dipertahankan agar menjadi pendorong dalam meraih bonus demografi," ungkapnya.

Ditegaskannya, pemprov akan secara meraton bersama pemerintah daerah tingkat kabupaten/kota dalam menggaungkan program KB hingga pelosok desa. Tentunya, agar minat KB di tingkat desa bisa lebih baik. Sehingga target tersebut sejalan dengan nawa cita pemerintah untuk memulai pembangunan dari perdesaan.
"KB tidak hanya mengatur jarak kehamilan dan kelahiran, akan tetapi lebih menitik beratkan pada peningkatan kualitas masyarakat, baik dari bidang kesehatan, pendidikan hingga bidang ekonomi keluarga," singkatnya. (CE2)

Ingin Berlangganan Koran? Hubungi Whatsapp +628 2178 6396 51

IKUTI JUGA AKUN MEDSOS CE DIBAWAH INI:

Sumber: