Kendalikan Kerumunan di Tempat Wisata dan Gereja, Pemprov Siapkan Langkah Saat Nataru

Kendalikan Kerumunan di Tempat Wisata dan Gereja, Pemprov Siapkan Langkah Saat Nataru

CURUPEKSPRESS.COM, BENGKULU - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu bersama Forkompinda dan lintas sektoral akan menyiapkan langkah strategis. Hal ini guna mengendalikan kerumunan saat perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) mendatang.
"Kita akan berupaya mengendalikan kerumunan terutama di tempat-tempat ibadah, tempat wisata dan tempat-tempat yang berpotensi mengundang kerumunan lainnya," sampai Sekda Provinsi, Hamka Sabri.

Sebelumnya Pemprov juga sudah melaksanakan Rakor lintas sektoral dan Forkopimda dalam rangka Mengantisipasi Potensi Lonjakan COVID-19 Pasca Natal 2021 dan Tahun Baru 2022. Dimana tindak lanjut dari rapat koordinasi lintas sektoral yang dikomandoi Kapolri dan jajaran, Pemprov Bengkulu bersama jajaran Forkopimda Provinsi Bengkulu akan segera mengambil kebijakan strategis, sesuai arahan pemerintah pusat.
"Jadi sesuai dengan kebijakan pemerintah pusat mengantisipasi lonjakan kasus COVID-19 pasca Nataru, Pemprov Bengkulu bersama jajaran Forkopimda Provinsi Bengkulu akan segera melakukan tindak lanjut," ujar Hamka.

Sementara terkait pelaksanaan vaksinasi COVID-19, di Provinsi Bengkulu saat ini telah mencapai angka 60,30 persen. Sehingga lanjut Hamka Sabri, target nasional bisa terpenuhi hingga akhir tahun 2021.
"Sudah kita laksanakan vaksinasi COVID-19 dosis pertama dan yang kedua. Supaya serbuan vaksinasi ini jelas, di daerah mana data masyarakat yang belum vaksin. Dan masukan dari Polda Bengkulu jelas sangat berguna. Tindak lanjut terhadap vaksinasi COVID-19 yang berbeda merk jangan sampai menimbulkan permasalahan atas kesehatan masyarakat dikemudian hari," pungkasnya.

Sebelumnya Kapolda Bengkulu, Irjen Pol. Guntur Setyanto mengatakan, walaupun Bengkulu tidak seheboh di tempat lain, tetapi semuanya diminta mempersiapkan diri lalu mengkomunikasikan dan membangun hubungan tata cara kerja.
"Jangan sampai nanti Polri-TNI melakukan ini, masyarakat komplain, jajaran pemerintah yang lain tidak paham, padahal harus didukung para pihak. Sehingga lelahnya cukup lama namun karena hura-hura yang tidak jelas oleh masyarakat terus meledak lagi kasus COVID-19," singkatnya. (CE2)

Ingin Berlangganan Koran? Hubungi Whatsapp +628 2178 6396 51

IKUTI JUGA AKUN MEDSOS CE DIBAWAH INI:

Sumber: