Ini Penyebab Pelajar Terlibat Tawuran, Dikenakan Wajib Lapor
CURUPEKSPRESS.COM, REJANG LEBONG - Pasca aksi tawuran yang mewarnai perpisahan Kepala Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 3 Rejang Lebong beberapa waktu lalu. Saat ini para siswi yang terlibat tawuran tetap melaksanakan pembelajaran seperti biasanya.
Baca Berita Terkait:
Perpisahan Kepsek Diwarnai Tawuran, Siswi Bertikai Belum Damai
Disampaikan oleh Kepala Sekolah SMAN 3 RL Rosdi S.Pd, bahwa terjadinya tawuran tersebut bukan semata-mata kesalahan yang diperbuat oleh para siswi. Oleh sebab itu para siswi tidak diberikan sanksi, melainkan tetap melaksanakan pembelajaran seperti biasnya.
"Memang ini merupakan hari pertama saya selaku kepala sekolah disini, namun sebelumnya saya sudah lama mengajar di SMAN 3 RL, jadi saya tau persis bagaimana siswa-siswi yang ada disini," ujarnya.
Rosdi menyampaikan, permasalahan yang timbul akhir-akhir ini disebabkan oleh covid-19 yang membuat para siswa harus belajar dirumah. Sehingga para siswa kurang silahturahmi dan kurang kegiatan yang membuat dirinya sibuk dalam hal positif.
"Untuk itu, ditahun ini dengan memanfaatkan situasi dan konsdisi sekarang, saya akan mengaktifkan kembali kegiatan-kegiatan positif yang berhubungan dengan siswa," terangnya.
Meski demikian, disampaikan oleh Rosdi semua siswi yang terlibat tawuran tersebut diwajibkan untuk melaksanakan apel pagi sebelum masuk sekolah, dan juga apel siang ketika pulang sekolah (wajib lapor,red).
"Kami akan membina para siswa kami, dengan melakukan pendidikan karakter dan metode pendekatan, agar kejadian yang serupa tidak terulang lagi oleh siswa lain, terutama siswi yang terlibat tawuran saat ini," ucapnya.
Oleh sebab itu, Rosdi berharap kedepannya dengan penenaman pendidikan karakter akan membawa siswa-siswi SMAN 3 RL ini semakin baik kedepannya.
"Insyaa allah kami akan selalu memantau siswa-siswi kami agar bisa mengejar prestasi, dan bukan mencari sensasi," terangnya.
Disisi lain Waka Kesiswaan SMAN 3 RL Ulfa Aini S.Pd menyampaikan untuk saat ini semua yang dilakukan oleh pihak sekolah sudah sesuai dengan prosedur dan tidak menyalahi aturan yang ada. Dimana pihak sekolah sebelumnya sudah menengahi dan memfasilitasi para orang tua melakukan musyawarah menyikapi masalah yang terjadi.
"Memang mediasi yang kami lakukan belum menemui titik terang, namun prosedur yang dilaksanakan sekolah sesuai dengan aturan. Jadi apabila setelah di mediasi belum ada kata damai, sisanya kami serahkan kembali kepada para orang tua ataupun pihak yang berwajib," pungkas Ulfa. (CW3)
Ingin Berlangganan Koran? Hubungi Whatsapp +628 2178 6396 51
IKUTI JUGA AKUN MEDSOS CE DIBAWAH INI:
Sumber: