Retribusi Rp 215 Ribu, Pedagang Takjil Keberatan

Retribusi Rp 215 Ribu, Pedagang Takjil Keberatan

CURUPEKSPRESS.COM, REJANG LEBONG - Sebelumnya Pasar Takjil yang berpusat di Lapangan Setia Negara (SN) telah resmi dilaunching pada Minggu (3/4) lalu. Dalam proses launching tersebut Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rejang Lebong menyatakan bahwa besaran retribusi yang diambil dari sertiap pedagang sebesar Rp 215 ribu per lapak.

Namun dari hasil wawancara yang dilakukan CE kepada sejumlah pedagang di Pasar Takjil mengaku keberatan dengan besaran retribusi yang harus disetor ke pemerintah. Hal ini sebagaimana yang disampaikan Fikri (31), pedagang sayur mayur yang mengaku keberatan dengan retribusi Rp 215 ribu tersebut. Menurutnya, jumlah itu jauh lebih besar jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.
"Sebenarnya kami merasa keberatan, kalau beberapa tahun yang sudah, cuma diangka Rp 100 ribuan dan kurang dari Rp 200 ribu," ucapnya.

Dirinya juga menjelaskan, bahwa lokasi Pasar Takjil dipusatkan di Lapangan SN sebenarnya kurang pas. Sebab menurutnya, lokasinya sedikit masuk ke dalam sehingga sulit dijangkau oleh pembeli yang hanya sekedar melintas dan ditambah lagi berdebu.
"Malah akan lebi baik kalau seperti beberapa tahun lalu dimana Pasar Takjil diadakan di Bang Mego, posisinya berdekatan dengan pasar lain sehingga dalam sekali parkir pembeli bisa bebas belanja, seperti habis membeli pakaian bisa sekalian beli takjil," jelasnya.

Senada dengan yang dikatakan oleh Indah (32), pedagang gorengan, kue dan makanan siap saji lainnya juga merasa keberatan dengan besaran retribusi yang ditetapkan. Lanjutnya, mengapa tidak disamakan seperti beberapa tahun lalu yang yang hanya Rp 150 ribu per lapak.
"Artinya bertambah sekitar Rp 65 ribu. Tapi ya mau bagaimana lagi, namanya kita mencari rezeki," ujarnya.

Lebih lanjut dirinya menuturkan, jika tahu depan retribusi yang diambil dari pedagang Pasar Takjil kembali meningkat, lebi baik tidak berjualan di Pasar Takjil yang disiapkan pemerintah.
"Bukan apa-apa, kami hanya berjualan gorengan dan kue, itupun banyak titipan orang lain dari pada milik sendiri. Itu artinya disini kami pakai sistem bagi hasil," singkatnya. (CE9)

Ingin Berlangganan Koran? Hubungi Whatsapp +628 2178 6396 51

IKUTI JUGA AKUN MEDSOS CE DIBAWAH INI:

Sumber: