Jepang Buang Limbah Nuklir ke Laut, Ini Dampaknya Bagi Indonesia
ILUSTRASI/NET--
NASIONAL, CURUPEKSPRESS.COM - Jepang mulai melakukan pembuangan air limbah dari pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) Fukushima yang hancur sejak Kamis (24/8) ke laut lepas.
Pembuangan dilakukan 12 tahun setelah terjadinya salah satu kecelakaan nuklir terburuk di dunia.
Tokyo Electric Power (TEPCO), operator PLTN tersebut, mengeklaim air limbah nuklir yang dibuang ke laut tersebut aman dan telah diperiksa Badan Energi Atom Internasional (IAEA).
BACA JUGA:
- Antisipasi Fenomena La Nina
- Waspada Fenomena Hidrometeorologi, Curah Hujan Tinggi Sebabkan Bencana Alam
Adapun dilansir dari berbagai sumber, alasan Jepang membuang limbah nuklir ke laut bermula dari bencana gempa magnitudo 9,1 dan tsunami pada Maret 2011 yang merusak tiga reaktor PLTN Fukushima. Kerusakan itu menjadikannya sebagai bencana nuklir terburuk kedua setelah bencana Chernobyl tahun 1986.
Setelah lumpuh, PLTN Fukushima masih menghasilkan 100 meter kubik air limbah, campuran dari air tanah dan air laut, setiap hari. Limbah inilah yang semestinya digunakan untuk mendinginkan reaktor nuklir yang rusak akibat gempa dan tsunami.
Air limbah itu ditampung di banyak tangki. Lantaran produksi limbah tidak berhenti, TEPCO kekurangan tempat untuk menampungnya.
Air limbah ini diprediksi akan melebihi kapasitas tangki yakni 1,3 juta meter kubik pada awal 2024. Mengolah yang diklaim telah aman dan membuangnya ke laut pun menjadi solusi.
Dengan Jepang membuang limbah nuklir ke lau dan mengklaim bahwa hal tersebut sudah aman, nampaknya Indonesia tidak akan merasakan dampaknya langsung. Mungkin dampak yang warga indonesia laksanakan adalah kekhawatiran akan kerusakan laut.
Sebenarnya dengan Jepang klaim hal tersebut aman kita harusnya gk khawatir. Tapi mimin takut loh kalau nanti tiba tibaada godzila kan ngeri wkwkw...
BACA JUGA:
- El Nino: Keajaiban dan Fakta Menarik di Balik Fenomena Alam yang Luar Biasa
- Fenomena La Nina Tingkatkan Intensitas Hujan Ekstrem
Sumber: