Awas! Ini Penyebab Tidak Bisa Khusuk dalam Shalat

 Awas! Ini Penyebab Tidak Bisa Khusuk dalam Shalat

Ali Jaber.-ilustrasi-

 

NASIONAL, CURUPEKSPRESS.COM - Shalat adalah panggilan Allah Subhanahu wa taala, olehnya sebagai umat muslim wajib hukumnya melaksanakan perintah Allah. Karena shalat sebagai bentuk ketaatan dan ketaqwaan seorang muslim kepada Allah, sang pemberi nikmat kehidupan dimuka bumi ini.

Ada banyak sekali ayat dalam Al-Quran yang menyebutkan dan menerangkan tentang shalat, yang diantaranya dalam; Surah At-Taubah ayat 18; Surah Al-Baqarah ayat 45; Surah Al-Baqarah ayat 110; Surah Al-Baqarah ayat 177;  Surah Ar-Ra’d ayat 22; Surah Ibrahim ayat 31; Surah Al-A’raf ayat 170; Surah At-Taubah ayat 18; Surah An-Nisa ayat 43; Surah An-Nisa ayat 101-103; Surah An-Nisa ayat 162; Surah Al-Maidah ayat 6; Surah Al-Maidah ayat 12; Surah Hud ayat 114; Surah Ibrahim ayat 37; Surah Ibrahim ayat 40; Surah Al-Hijr ayat 98; Sirah Al-Isra’ ayat 78; Surah Maryam ayat 31; Surah Maryam ayat 59; Surah Thaha ayat 14; Surah Al-Fath ayat 29; Surah Al-A’la ayat 15; Surah Al-Bayyinah ayat 5 dan masih banyak lagi.

Dari sekian banyak ayat dalam Al-Quran di atas, ini menunjukkan betapa pentingnya kedudukan shalat dalam kehidupan umat yang mengaku dirinya muslim.

Lantas bagaimana jika dalam shalat itu tidak bisa khusyuk atau fokus? Apa penyebabnya? 

Dalam sebuah tausiyah di channel youtube @sarpativirtual1001 yang diunggah beberapa bulan lalu, almarhum Syekh Ali Jaber menceritakan tentang salah satu penyebab seseorang sulit khusyuk ketika sedang shalat.

BACA JUGA:Pesan UAS Berdoa lah Selesai Shalat

Menurut Syekh Ali, salah satu penyebab dimaksud ialah karena terkuncinya hati. Ini perlu diwaspadai, hati yang terkunci akan sulit untuk bisa fokus dan khusyuk pada saat melaksanakan shalat.

Misalnya, ada si fulan membawa berita/kabar buruk bahwa ada orang yang menjelak-jelakkan kita di belakang. Ketika besok harinya kita bertemu dengan orang yang membicarakan kita dan berkata dalan hati "eh ini yang kemarin yang mengatai saya, baru kenal saja sudah berani fitnah saya". Ini kan bisikan qalbu (hati). 

Itulah salah satu sebab yang menjadi terkuncinya hati kita. Makanya pantas saja kita kehilangan kekhusyukan dalam shalat, karena ini perasaan.

Oleh karena itu, kata Syekh Ali tidak perlu diperdulikan hal-hal semacam itu. Saya belajar, orang yang ikhlas, baik itu dipuji ataupun dihina sama saja. 

Saya ulangi lagi, orang yang ikhlas, mau ia dipuji, diangkat, diagungkan dan dimuliakan ataupun dia dihina dan dicaci maki itu sama saja. Dia tidak memperdulikan penilaian dari manusia. 

 

Sebagaimana firman Allah Subhanahu wa taala sebagai berikut, 

Sumber: