Dukung Swasembada Pangan, Bulog RL Siap Maksimalkan Penyerapan Gabah dan Beras

Pinca Bulog RL saat melakukan pemantauan proses panen di salah satu sawah.-Dok/Humas Bulog RL-
CURUPEKSPRESS.COM - Guna mendukung dan mensukseskan program swasembada pangan yang diprogramkan Presiden Prabowo Subianto, Perum Bulog KC Rejang Lebong siap memaksimalkan penyerapan gabah dan beras lokal di 3 kabupaten sesuai dengan harga pembelian pemerintah (HPP) yang telah ditetapkan. Hal ini pun tertuang dalam keputusan Kepala Bapanas RI No 02 Tahun 2025, tentang perubahan atas harga pembelian pemerintah dan rafaksi harga gabah dan beras.
Pemimpin Cabang (Pinca) Perum BULOG KC Rejang Lebong, A Musalim Yudha, menyampaikan secara nasional penyerapan gabah dan beras sudah dimulai sejak tanggal 15 Januari 2025. Namun untuk di Provinsi Bengkulu khususnya di Rejang Lebong sendiri, sampai saat ini masih menunggu hasil survei harga gabah dan beras di lapangan dan penetapan target untuk kantor cabang.
BACA JUGA:Serap Beras dan Jagung Petani, Bulog Rejang Lebong Butuh Penambahan Gudang Penyimpanan
BACA JUGA:Tingkatkan Produktifitas, Bulog RL perketat Penerimaan RPK
Dimana untuk target di Provinsi Bengkulu sendiri imbuh dia, BULOG harus menyerap minimal sebanyak 157 ton gabah dan 200 ton beras lokal selama satu tahun penuh."Untuk target di tingkat Kanwil sudah ditetapkan oleh pusat, namun untuk di kantor cabang masih menunggu," ungkap Yudha.
Adapun HPP yang sudah ditetapkan oleh Bapanas sebut Yudha, untuk Gabah Kering Panen (GKP) di Petani Rp 6.500/Kg, untuk Gabah Kering Panen (GKP) di Penggilingan Rp 6.700/Kg, keduanya maksimal kadar air 25 persen, dan maksimal kadar hampa 10 persen. Sedangkan untuk Gabah Kering Giling (GKG) di Penggilingan Rp 8.000/Kg, Gabah Kering Giling (GKG) di Gudang BULOG Rp8.200/Kg, dengan maksimal kadar air 14 persen, dan maksimal kadar hampa 3 persen.
BACA JUGA:Bulog Rejang Lebong Siapkan Stok 782 Ton Beras, Untuk Jatah 3 Bulan
BACA JUGA:Tahun 2024, Jumlah RPK Bulog RL Meningkat, Total Ada 332 RPK
Sementara untuk HPP beras sendiri tambah dia, naik diangka Rp12.000 perkilonya dari sebelumnya Rp11.000. Harga beras tersebut adalah harga di gudang BULOG dengan syarat kadar air maksimal 14%, derajat sosoh 100, Butir patah maksimal 25%, dan butir menir maksimal 2%.
"HPP sudah ditetapkan secara nasional oleh Bapanas. Jadi BULOG wajib menyerap gabah dan beras lokal sesuai dengan harga yang sudah ditetapkan tersebut," terangnya.
Selain itu dengan HPP yang sudah ditetapkan kata dia, tentu bisa membantu meningkatkan kesejahteraan para petani kedepannya. Karena dengan adanya HPP juga, ada standar batas minimal untuk pembelian gabah dan beras dari healer ataupun petani. Sehingga dipastikan akan meminimalisir pembelian yang tak menentu dibawah HPP.
BACA JUGA:Bulog RL Tinjau Penyaluran Banpang di Tingkat Desa/Kelurahan
Sumber: