Sekolah Diminta Perketat Penerapan Prokes

Sekolah Diminta Perketat Penerapan Prokes

CE ONLINE - Sekolah diminta untuk memperketat penerapan protokol kesehatan menyusul adanya kebijakan masuk sekolah tatap muka yang akan diberlakukan mulai awal tahun 2021. Kebijakan ini dilakukan untuk mencegah penularan covid - 19 di kalangan anak - anak.

Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Bengkulu, Safriadi mengatakan, apalagi diketahui sejumlah anak - anak di daerah ini terkonfirmasi positif covid - 19. Terkait itu, sebelumnya IDI telah merekondasikan agar pembelaharan tatap muka diberlakukan mulai Desember 2020.
Setelah sebelumnya terdapat sekolah yang telah memberlakukan pembelajaran tatap muka ditengah maraknya penularan covid -19, rekomendasi IDI itu diberikan dengan pertimbangan kasus konfirmasi positif ini akan menurun. Namun faktanya mendekati akhir tahun kasusnya semakin meningkat drastis.

"Karena sekarang makin meningkat ya terpaksa kalau belajar tatap muka tetap mau diberlakukan, pihak sekolah harus menerapkan prokes dengan ketat," sampainya.
Ia mengatakan, makin maraknya penularan covid - 19 di Provinsi Bengkulu menbuat Rumah Sakit Khusus Jiwa (RSKJ) Bengkulu menghentikan sementara pelayanan kesehatan kepada anak - anak autis. Hal ini dilakukan untuk mencegah terjadinya penularan kepada anak autis.

"Pasalnya, proses pelayanan terapi telewicara kepada anak autis oleh pendamping berbeda dengan anak - anak lainnya," ujarnya.
Safriadi berpendapat, mereka harus berhadapan langsung bahkan kerap memeluk pasien untuk memberikan pemahamam kepada sang anak. Kondisi ini, kata Safriadi, sangat rentan dan dapat menjadi penyebab penularan covid -19.

"Saat ini ada 45 anak yang mengikuti terapi. Namunkita stop dulu sampai awal tahun nanti, atau sampai kondisi benar - benar stabil. Karena kita tidak mau ambil resiko," ungkapnya.
Sebelumnya Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Bengkulu, Eri Yulian Hidayat mengatakan, pemberlakuan belajar tatap muka tetap mematuhi prokes pencegahan covid -19. Saat ini pohaknya tengah mempersiapkan sarana dan prasaean terkait pemberlakuannya. Nantinya, belajar mengajar dilakukan secara bergantian.
"Masuknya tidak bersamaan tetapi secara bergantian. Ada yang pagi dan siang," singkatnya. (CE2)

IKUTI JUGA AKUN MEDSOS CE DIBAWAH INI:

Sumber: