Dinas Perumahan dan permukiman (Disperkim) Data Rumah Terkena Musibah

Reporter: Sari Apriyanti|

Editor: Sari Apriyanti|

Sabtu 24-04-2021,10:33 WIB

Dinas Perumahan dan permukiman (Disperkim) Data Rumah Terkena Musibah

CE ONLINE - Dinas Perumahan dan permukiman (Perkim) Lebong saat ini tengah melakukan pendataan terhadap rumah warga terdampak musibah. Dimana dalam kejadian beberapa waktu lalu, juga menerpa sebagian rumah yang merupakan hasil dari program kementrian PUPR pusat yakni Bantuan stiumulan Perumahan Swadaya (BSPS).

Dikatakan Kepala Dinas Perkim Yulizar SH melalui Kabid Perumahan Robert Stepanus SH, mengatakan bahwa pihaknya kemarin telah melakukan pendataan disebagian rumah yang ada di Kecamatan Lebong atas dan Lebong Bungin Kuning.
"Program kita sudah serah terima, karena dampak dari bencana memang program kita itu memang ada, dan ini kami susun dulu untuk ditujukan ke pusat," tuturnya.

Lanjut Robert, bahwa pelaksanaan pendataan ini dilakukan selama kurun waktu tiga hari. Dimana berdasarkan dari data sementara kemarin terdapat sekitar 5 rumah yang sudah didata.
"Data tersebut hanya sementara, mungkin besok (hari ini,red) kami melakukan pendataan bisa saja data rumah tersebut bertambah," tegasnya.

Dalam pelaksanaan pendataan, Dinas perkim membagikan setidaknya 2 Tim untuk meninjau rumah yang terdampak dari musibah.
"Rencana besok, karena kami tadi diperintahkan langsung oleh pak kadis untuk ke desa suka sari. untuk itu besok kami akan bagi 2 tim," tukasnya.

Disinggung terkait anggaran, dirinya belum bisa memastikan berapa yang dikuncurkan oleh kementrian pusat. Terlebih pihaknya saat ini hanya lakukan pendataan saja.
"Kalau itu belum tahu, apakah direlokasi apakah direhab itu kami belum tahu, yang pastinya saat ini kami hanya lakukan pendataan saja," bebernya.

Sementara itu dirinya menambahkan jika pendataan rampung dalam kurun waktu 3 hari ini maka tinggal pihak dinas perkim menunggu petunjuk lebih lanjut dari kementrian mengenai tindak lanjut dari pendataan terhadap rumah yang terkena musibah.
"Kita tunggu saja intruksi dari kementrian pusat," demikian Robert. (CE8)