Hari Ini Pemantaun Hilal, Muhammadiyah: 1 Syawal Jatuh Pada Hari Kamis
CE ONLINE - Pimpinan Pusat Muhammadiyah menetapkan 1 Syawal 1442 Hijriyah atau Idul fitri 2021 jatuh pada Kamis 13 Mei. Penetapan itu berdasar metode hisab yang dipedomani.
"PP Muhammadiyah berdasarkan metode hisab yang dipedomani Majelis Tarjih dan Tajdid bahwa Hari Raya Idulfitri 1 Syawal 1442 Hijriah jatuh pada hari Kamis tanggal 13 Mei 2021," ujar Sekretaris PP Muhammadiyah Agung Danarto dalam konferensi pers yang dipantau dari Jakarta, Senin (10/5).
Adapun dasar penetapan 1 Syawal itu karena berdasarkan hasil pemantauan hilal, ijtimak atau konjungsi antara matahari dan bulan jelang Syawal 1442 H terjadi pada Rabu 12 Mei 2021 pukul 02.03.02 WIB.
Hilal sudah terwujud saat terbenam matahari di Yogyakarta. Pada saat terbenam matahari, bulan berada di atas ufuk. Kemunculan hilal tersebut menandai 1 Syawal 1442 H jatuh pada Kamis 13 Mei 2021.
"Pada saat matahari terbenam, kita memperoleh data tinggi bulan 5 derajat 31 menit. Artinya ketika matahari terbenam bulan masih di atas ufuk belum terbenam dengan ketinggian 5 derajat 31 menit," ujar pakar falak Muhammadiyah Oman Fathurrahman.
Oman menjelaskan apabila dalam hisab hakiki wujudul hilal, bulan baru kamariah dimulai ketika telah terpenuhi tiga kriteria berikut secara kumulatif.
Pertama, telah terjadi ijtimak (konjungsi), ijtimak itu terjadi sebelum matahari terbenam, karena satu siklus satu bulan secara astronomis dari konjungsi ke konjungsi, atau ijtimak ke ijtimak.
Kedua, ketika hari terjadinya ijtimak itu harus terjadi sebelum terbenam matahari, karena pergantian bulan harus sesuai dengan pergantian hari. Terakhir, pada saat terbenamnya matahari, bulan masih di atas horizon atau di atas ufuk, untuk memastikan bahwa matahari berada di sebelah barat bulan dan bulan di sebelah timur matahari.
"Itu syarat-syarat terpenuhinya awal bulan," kata dia.
Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir mengajak umat Islam memanfaatkan waktu yang tersisa pada Ramadankali ini dalam meningkatkan keimanan dan ketakwaan terhadap Allah SWT.
Selain itu, hasil dari berpuasa harus memiliki dampak dalam kehidupan sosial. Seseorang mesti menjadi pribadi yang sabar, welas asih, saling berbagi antar sesama di samping mempertebal keimanan kepada Sang Pencipta.
"Bagi kaum muslimin kami berharap bahwa puasa dan Idul fitri dijadikan momentum untuk menghadirkan praktik keberagamaan dan keagamaan yang bersifat serbabajik, serbabaik, dan menghindari segala hal negatif sebagai implementasi dari ketakwaan," kata Haedar.
Sementara itu Kepala Kantor (Kakan) Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Rejang Lebong Nopian Gustari SPd I MPd I, menyampaikan jika penetapan 1 syawal 1442 H akan dilakukan pada Selasa 11 Mei 2021 hari ini. Dimana bila terlihat hilal setelah ini baru ditetapkan dan diumumkan penetapan 1 Syawal atau Idul Fitri 1442 Hijriah.
“Kita Rejang Lebong menunggu ini terlebih dahulu (rughiyatul hilal,red) baru dipastikan kapan lebaran berlangsung,” sampai Nopian.
Pihaknya meminta masyarakat diminta untuk bersabar menunggu penetepan tersebut. Dimana jika sesuai dengan kalender maka 1 Syawal pada Kamis 13 Mei mendatang. Namun ada kemungkinan pada 12 Mei mendatang. Namun hal ini bergantung kembali pada sidang isbat yang akan berlangsung hari ini.
“Pastinya besok sore, kapan Idul Fitri berlangsung,” jelasnya.
Dimana pada kali ini Kemenag RI menjadwalkan akan melakukan rukyatul hilal pada 88 titik di seluruh Indonesia.
Adapun dalam rilisnya pemerintah melalui Kementerian Agama akan menggelar Sidang Isbat penentuan awal Syawal 1442 Hijriyah atau perayaan Idul fitri yang jatuh setiap tanggal 1 Syawal penanggalan Hijriyah pada Selasa (11/5).
"Isbat awal Syawal digelar 11 Mei 2021 atau 29 Ramadan 1442 H," ujar Dirjen Bimas Islam Kamaruddin Amin. (CE1/antara/jpnn)
Ingin Berlangganan Koran? Hubungi Kontak Whatsapp +62 821-7863-9651
IKUTI SOSIAL MEDIA CURUP EKSPRESS DIBAWAH INI:
Sumber: