Ekspor Unggulan Ditarget 7 Juta Ton Setahun
CE ONLINE - Dalam satu tahun Pemerintah Provinsi Bengkulu menargetkan bisa melakukan ekspor sebanyak 7 juta ton komoditas unggulan daerah. Mulai dari sektor kemaritiman, pertanian dan juga batubara. Ini sebagaimana diungkapkan Wakil Gubernur Bengkulu, Rosjonsyah usai pemantauan yang ia lakukan di Pelabuhan Pulau Baai Bengkulu sebelumnya.
Dikatakannya bahwa pemerintah daerah akan mengerahkan seluruh upaya agar target tersebut bisa dicapai. Termasuk membantu PT. Pelindo II Cabang Bengkulu sebagai pengelola pelabuhan melengkapi fasilitas sarana yang dibutuhkan.
"Pemprov akan keluarkan regulasi agar seluruhnya di ekspor melalui Pelabuhan Pulau Baai, jadi terpusat. Target kita tujuh juta ton per tahun yang harus kita ekspor sehingga pelabuhan ini bisa naik status," sampainya.
Rosjonsyah mengatakan, melalui regulasi yang akan dibuat dalam bentuk peraturan daerah (Perda) ini nantinya dapat menutupi kebocoran sumber pendapatan daerah dari sektor jasa.
"Selama ini banyak sumber daya Bengkulu yang dijual ke luar negeri melalui daerah lain di Indonesia, sehingga tidak memberikan kontribusi terhadap pendapatan daerah. Salah satunya dari sektor kemaritiman," ungkapnya.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat selama ini hasil laut Bengkulu, khususnya yang merupakan tangkapan nelayan tidak di ekspor langsung dari Bengkulu, melainkan dari beberapa pelabuhan lain seperti Pelabuhan Tanjung Priok. Padahal, Bengkulu memiliki potensi kemaritiman yang berlimpah. Tidak hanya ikan terapi juga hasil laut lainnya. Namun karena keterbatasan sarana di Pelabuhan Pulau Baai, terpaksa hasil laut tersebut di ekspor melalui pelabuhan luar daerah.
"Harus ada gebrakan, karena ini salah satu program kita yaitu menjaga stabilitas harga komoditas unggulan dengan cara seluruh hasil bumi kita harus bisa ekspor dari pelabuhan kita sendiri," pungkasnya.
Sebelumnya General Manager PT. Pelindo II Cabang Bengkulu, Titah Yudhana menyebut pihaknya optimis bisa mencapai target ekspor tujuh juta ton tersebut, menyusul pembangunan infrastruktur serta pemenuhan sarana dan prasarana terus dilakukan. Baru-baru ini pihaknya menambah kapasitas daya pendingin ikan menjadi 400 kilo volt, sehingga hasil laut para nelayan Bengkulu tidak lagi di ekspor melalui pelabuhan luar daerah, melainkan dari Pelabuhan Pulau Baai.
"Tidak harus pelabuhan yang menginvestasi, bisa dari investor, tinggal bentuk kerjasamanya lagi. Tidak perlu tunggu lama-lama, dalam waktu dekat juga bisa," singkatnya. (CE2)
Ingin Berlangganan Koran? Hubungi Kontak Whatsapp +62 821-7863-9651
IKUTI JUGA AKUN MEDIA SOSIAL CE DIBAWAH INI:
Sumber: