Resiko Operasional Industri Perbankan Meningkat
CE ONLINE- Resiko operasional industri perbankan meningkat sejak pandemi Covid-19. Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Perwakilan Bengkulu, Joni Marsius menyatakan bahwa hal tersebut menyebabkan transaksi perbankan terhenti hingga mencapai Rp 8,3 miliar per hari.
Dikatakannya bahwa terhentinya operasional perbankan akibat terus meningkatnya angka penularan Covid-19 ini dikhawatirkan akan menghambat pemulihan ekonomi nasional.
"Resiko operasional perbankan ini relatif tinggi. Ini dinilai dari survei yang dilakukan BI terhadap tingkat kunjungan nasabah per hari di kantor bank rata-rata hanya sekitar 225 orang," ungkapnya.
Joni mengatakan, sektor perbankan dan industri jasa keuangan menjadi ujung tombak dari kesuksesan program pemulihan ekonomi nasional (PEN) di masa pandemi Covid-19 saat ini. Dimana sektor jasa keuangan telah berkontribusi dalam penyaluran bantuan sosial, pemberian kredit UMKM, serta restrukturisasi kredit yang menjadi bagian dari program tersebut.
"Hal ini terbukti dari sisi sistem pembayaran tunai,l perbankan Provinsi Bengkulu pada tahun pertama pandemi mampu memutar peredaran uang sebesar Rp10,83 triliun," katanya.
Dari segi penyaluran dana, total penyaluran kredit dan pembiayaan perbankan telah mencapai Rp31,78 triliun. Angka tersebut telah mencapai pangsa 68,58 persen dari total perekonomian di Provinsi Bengkulu (PDRB tahun 2020).
"Jasa keuangan khususnya perbankan memiliki peran yang sangat vital dalam perekonomian, khususnya sebagai agent of development," ujarnya.
Sementara itu, sistem pembayaran non tunai oleh perbankan di Provinsi Bengkulu juga memiliki peran yaitu dalam penyelesaian settlement pembayaran. Baik dari sistem kliring nasional Bank Indonesia maupun real time gross settlement yang berkontribusi masing-masing mencapai Rp1,27 triliun dan Rp23,25 triliun.
"Kami berkomitmen ikut berperan memutus rantai penularan Covid-19 yaitu dengan menggencarkan vaksinasi bagi pegawai sektor jasa keuangan. Tidak saja untuk herd immunity, tetapi juga menjaga momentum pemulihan ekonomi nasional," pungkasnya. (CE2)
Ingin Berlangganan Koran? Hubungi Kontak Whatsapp +62 821-7863-9651
IKUTI JUGA AKUN MEDIA SOSIAL CE DIBAWAH INI:
Sumber:
- Share: /*props */?> /*google ads */?> /*geniee */?> /*amp advernative */?>