Dosen Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu, Wujudkan Tridharma Perguruan Tinggi

Pengabdian pada Masyarakat di Kelurahan Cawang Baru, Kecamatan Selupu Rejang Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu, Curup, Sabtu 14 Mei 2022.
Dosen Fakuktas Pertanian, Universitas Bengkulu (UNIB) telah melaksanakan kegiatan pengabdian pada masyarakat di Kelurahan Cawang Baru Kecamatan Selupu Rejang, Kabupaten Rejang Lebong pada hari Sabtu, tanggal 14 Mei 2022, dengan judul “Pembuatan Eco Enzym dari Limbah Sayuran dan Buah-buahan”.
Kegiatan ini terlaksana dengan baik dengan nara sumber Prof. Dr. Ir. Alnopri, MS; Dr. Ir. Atra Romeida, M.Si; dan Ir. Hermansyah, MP. serta Ikbal Dwi Putra mahasiswa Fakultas Pertanian UNIB yang mengajarkan Kelompok Tani membuat Eco Enzim, dari limbah pertanian sayuran dan buah, menjadi eco enzim yang bermanfaat bagi manusia dan lingkungan.
Eco enzym yang dibuat dari campuran air bersih, limbah sayuran dan buah serta gula merah dengan perbandingan 6 : 3 : 1 yang dipermentasi selama 3 bulan. Produk akhir eco enzym yang dapat digunakan sebagai Hand sanitizer yang sangat dibutuhkan saat ini, pupuk tanaman, pengusir serangga, pembersih lantai dan banyak lagi kegunaan lainnya, tutur ibu Dr. Atra dalam paparannya di depan kelompok petani Cawang baru, yang dihadiri oleh bapak Camat Selupu Rejang, Bapak Heri Wartono, MM. dan Lurah Desa Cawang Baru, bapak Dedi Eprianto, serta warga masyarakat desa Cawang Baru.

Bahan baku pembuatan eco enzym semuanya dari limbah organik segar yang terdapat di desa Cawang Baru seperti, kulit jeruk, kulit nenas, kulit semangka, bunga lavender,limbah sayuran dan limbah organik lainnya ditambah dengan gula merah yang juga banyak terdapat di Kecamatan Selupu Rejang.
Campuran limbah sayuran dan buah yang digunakan sangat menentukan produk akhir yang akan dihasilkan, kata ibu Dr. Atra kepada Kelompok tani yang hadir. Ilmu baru ini sangat menarik minat dan perhatian masyarakat tani yang hadir pada saat penyuluhan dan demontrasi pembuatan produk eco enzym tersebut.
Ada petani yang bertanya, apakah ada efek samping pemakaian eco enzym, jawabannya tidak ada apabila menggunakan bahan baku dari limbah sayuran dan buah yang masih segar dan tidak beracun.
Selain pembuatan eo enzym, masyarakat juga tertarik budidaya tanaman kopi. Petani menanyakan solusi untuk mencegah banyaknya Kopi Robusta yang mati bujang, dan langsung diberikan solusinya oleh Profesor Kopi Alnopri yaitu : 1. Mengatur jarak tanam 2,5 m x 2,5 m atau 1.600 pohon per hektar. 2. Pembuatan Lubang tanam minimal 1 bulan sebelum penanaman, 3. Lubang tanam harus bebas dari organisme penggangu tanaman (OPT), dan menjaga kelembaban kebun.
Simpulan kegiatan, Masyarakat Kelurahan Cawang Baru sangat tertarik dengan teknologi pembuatan eco enzym dan melalui Lurah akan menularkan kepada kelompok pemuda dan pak Camat meminta supaya komunikasi terus berlanjut dan meminta nomor kontak Pengabdi dari Jurusan Budidaya Pertanian Unib.
Ingin Berlangganan Koran? Hubungi Whatsapp +628 2178 6396 51
IKUTI JUGA AKUN MEDSOS CE DIBAWAH INI:
Sumber: