Tetap Sehat dan Aktif Meski Positif HIV, Ini Tips Penting bagi ODHA
virus HIV-Disway,id-
CURUPEKSPRESS.COM - Hidup dengan HIV/AIDS bukan berarti akhir dari segalanya. Orang dengan HIV/AIDS (ODHA) tetap memiliki kesempatan yang besar untuk menjalani hidup yang sehat, aktif, dan produktif. Kunci utamanya terletak pada kedisiplinan dalam menjaga kesehatan fisik dan mental. Hal ini sangat penting karena HIV menyerang sistem kekebalan tubuh, sehingga ODHA menjadi lebih rentan terhadap berbagai infeksi dan penyakit. Oleh sebab itu, diperlukan upaya khusus agar kualitas hidup tetap terjaga.
Berdasarkan informasi dari siloamhospitals.com, berikut ini adalah beberapa tips hidup sehat yang dapat diterapkan oleh ODHA.
1. Minum Obat Secara Teratur dan Disiplin
Kepatuhan dalam mengonsumsi obat merupakan hal paling utama bagi ODHA. Obat antiretroviral (ARV) berfungsi untuk menekan jumlah virus HIV di dalam tubuh agar tidak berkembang dan merusak sistem kekebalan. Dengan rutin minum obat sesuai dosis dan waktu yang ditentukan oleh dokter, daya tahan tubuh dapat tetap terjaga. Selain itu, disiplin minum obat juga sangat penting untuk mencegah terjadinya resistensi obat, yaitu kondisi ketika virus menjadi kebal terhadap pengobatan. Oleh karena itu, ODHA dianjurkan untuk tidak melewatkan jadwal minum obat dan selalu berkonsultasi dengan tenaga medis jika mengalami efek samping.
2. Menerapkan Pola Makan Sehat dan Seimbang
Asupan gizi yang baik berperan besar dalam menjaga kesehatan ODHA. Mengonsumsi makanan bergizi seimbang dapat membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh, mengurangi gejala HIV/AIDS, serta mencegah terjadinya komplikasi. Banyak ODHA mengalami penurunan berat badan secara drastis akibat infeksi atau efek samping pengobatan. Untuk mengatasinya, penting mengonsumsi makanan yang mengandung protein, karbohidrat, lemak sehat, serat, vitamin, dan mineral dalam jumlah yang cukup. Pola makan yang teratur dan bergizi akan membantu tubuh tetap bertenaga dan tidak mudah sakit.
3. Rutin Melakukan Aktivitas Fisik
Olahraga tidak hanya bermanfaat untuk menjaga kebugaran, tetapi juga membantu meningkatkan daya tahan tubuh. Aktivitas fisik yang dilakukan secara teratur dapat memperbaiki suasana hati, mengurangi stres, serta memperkuat otot dan tulang. ODHA dapat memilih jenis olahraga ringan hingga sedang, seperti berjalan kaki, jogging, bersepeda, atau senam. Namun, sebelum memulai olahraga, sebaiknya ODHA berkonsultasi dengan dokter untuk menentukan jenis dan intensitas aktivitas fisik yang sesuai dengan kondisi kesehatan masing-masing.
4. Menghindari Rokok dan Minuman Beralkohol
Merokok dan mengonsumsi alkohol dapat memperburuk kondisi kesehatan ODHA. Rokok berisiko menyebabkan berbagai penyakit, seperti gangguan paru-paru, penyakit jantung, hingga kanker. Sementara itu, konsumsi alkohol secara berlebihan dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh dan merusak fungsi hati, terutama bagi ODHA yang sedang menjalani pengobatan jangka panjang. Oleh karena itu, menghentikan kebiasaan merokok dan membatasi, bahkan menghindari alkohol, merupakan langkah penting untuk menjaga kesehatan.
5. Menjaga Kebersihan Diri dan Lingkungan
Karena sistem imun ODHA cenderung lebih lemah, menjaga kebersihan diri menjadi hal yang sangat penting. Kebiasaan sederhana seperti mencuci tangan secara rutin, menjaga kebersihan makanan, dan menggunakan masker saat berada di lingkungan berisiko dapat membantu mencegah infeksi. Selain itu, menjaga kebersihan lingkungan tempat tinggal juga dapat mengurangi paparan kuman dan penyakit.
6. Mengelola Stres dan Menjaga Kesehatan Mental
Tekanan psikologis sering kali dialami oleh ODHA, baik karena kondisi kesehatan maupun stigma sosial. Stres yang tidak dikelola dengan baik dapat berdampak buruk pada kesehatan fisik dan mental. Oleh karena itu, penting bagi ODHA untuk menemukan cara yang sehat dalam mengelola stres, seperti meditasi, relaksasi, atau melakukan hobi yang disukai. Dukungan dari keluarga, teman, dan komunitas juga sangat berperan dalam menjaga kesehatan mental. Jika diperlukan, ODHA tidak perlu ragu untuk mencari bantuan profesional seperti psikolog atau konselor.
Sumber: