CURUP, CE - Wakil Bupati Rejang Lebong H Iqbal Bastari SPd MM mengingatkan kepada Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk tidak hadir dalam pelaksanaan kampanye terbuka. Baik kampanye untuk Pemilihan DPD, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten/ Kota, DPR RI dan Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden.
"Untuk menjaga netralitas, kita minta ASN untuk tidak ikut kampanye terbuka," ujar Wabup kepada CE.
Wabup menyampaikan pengawasan sudah ketat dan mulai dilakukan oleh Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu). Bahkan menurut Wabup, ada sanksi yang bakal diterima oleh ASN jika terbukti ikut serta dan hadir dalam pelaksanaan kampanye terbuka. Seperti pemindahan dan ditahan kenaikan pangkatnya.
"Jangan coba-coba selain Bawaslu, Pemerintah juga bakal melakukan monitoring terhadap para ASN dan jangan datang untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan," sampainya.
Ditambahkan Wabup bahwa ASN harus menjaga indepedensi atau tidak memihak pada pihak manapun. Namun tidak bisa dipungkiri, para ASN tentu juga memiliki pilihan masing-masing tetapi pada konsekuensinya ASN diminta tetap mematuhi peraturan yang ada dan tetap bersikap netral.
"Jangan berpihak calon manapun, ASN tetap netral," katanya.
Di sisi lain Wabup juga mengatakan bahwa meskipun ASN dilarang untuk hadir dalam pelaksanaan kampanye, pihaknya berharap para ASN tidak menjadi golongan putih (Golput) pada 17 April 2019 mendatang.
"Meski dilarang ikut kampanye, ASN jangan sampai Golput. Dan ASN kita minta ikut serta dalam mensukseskan pesta demokrasi 17 April mendatang," pungkasnya.
Sementara itu terkait dengan pemantauan terhadap akun medsos para ASN. Wabup menjelaskan bahwa pihaknya tidak bisa melakukan hal tersebut, namun diserahkan kepada pihak yang berwenang.
Sebelumnya Ketua KPU Kabupaten RL, Drs Restu S Wibowo mengatakan bahwa pelaksanaan kampanye terbuka dimulai sejak 24 Maret sampai dengan 13 April mendatang. Dimana dalam pelaksanaan dan pengamanan nanti akan dikawal oleh ratusan personel Polres Rejang Lebong dengan melibatkan TNI dan pihak terkait lainnya. (CE5)