CURUP, CE - Isue adanya gerakan people power atau gerakan kekuatan massa disikapi pihak Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Rejang Lebong. FKUB menolak keras gerakan yang rencananya akan dilaksanakan pada 22 Mei 2019 di Jakarta tersebut. Hal ini disampaikan Ketua Majelis Ulama Indonesia Kabupaten Rejang Lebong Mabrur Syah.
"Kami forum kerukunan umat beragama kabupaten Rejang Lebong menghimbau kepada masyarakat khususnya Rejang Lebong untuk tetap menjaga situasi kamtibmas yang aman dan kondusif pasca 17 april 2019. Tolak keras people power, karena hal itu bertentangan dengan demokrasi di Indonesia," ujarnya.Mabrur menyampaikan people power ini berpotensi merusak persatuan dan kesatuan bangsa. Serta, pihaknya juga menghimbaukan dengan mendukung kinerja KPU dan siap menerima hasil keputusan KPU dan menempuh jalur konstitusional sesuai aturan yang berlaku.
"Mari kita percayakan hasil pemilu 2019 kepada petugas penyelenggara pemilu atau KPU. Bila tidak puas, silahkan menyelesaikan permasalahan sesuai aturan yang berlaku," sampainya.Disisi lain, bersamaan dengan himbauan lintasan tokoh agama tersebut Polres Rejang Lebong serta Kodim 0409 Rejang Lebong juga melakukan pembagian takjil secara gratis. Hal ini disampaikan Kapolres Rejang Lebong AKBP Jeki Rahmat Mustika, SIK. "Polres Rejang Lebong bersama Kodim 0409 Rejang Lebong serta lintasan tokoh agama. Ketua mui, ketua pihara, pendeta juga ada. Kita melaksanakan pembagian takjil. Tujuan ini untuk saling menjaga silahtuhrahmi antara polres, kodim , tokoh lintas agama kepada masyarakat. Dan juga untuk mendinginkan situasi. Kami berpesan di bulan Ramadhan aktivitas masyarakat dalam bekerja sehari-hari aman dan nyaman," jelasnya.Sementara itu, Kapolres juga menyampaikan pasca pemilu serentak 17 April 2019 pihaknya bersama dengan TNI menjamin keamanan di Kabupaten Rejang Lebong."Kami dan TNI serta tokoh lintas agama menjamin keamanan kondusif di kabupaten Rejang Lebong agar baik.Pesan khusus silahkan perbanyak melaksanakan kegiatan peribadatan dibulan Ramadhan ini agar hati kita juga tenang artinya melakukan hal-hal negatif dapat direduksi dan dikurang," pungkasnya. (CW2)