BENGKULU, CE - Pemerintah Provinsi Bengkulu terus mendorong percepatan pembentukan E-Katalog lokal yang dilakukan bersama Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP). Hal ini dibenarkan Asisten II Setda Provinsi Bengkulu Yuliswani.
"Saat ini Provinsi Bengkulu diberikan ruang untuk dapat mengolah E-Katalog Lokal. Kita usahakan disediakan oleh penyedia kita didaerah ini. Dan tentu seperti yang sudah disampaikan tadi, ada yang sangat bermanfaat untuk segera kita lakukan E-Katalog lokal ini karena ini tentu kita memperdayakan penyedia barang dan jasa seperti UKM di Provinsi Bengkulu," ungkap Yuliswani.
Terkait manfaat pengadaan barang/jasa melalui katalog elektronik dalam perspektif pembeli, Yuliswani menyebutkan ada beberapa hal. seperti lebih mudah dan cepat dalam pengadaan barang dan jasa, Lebih menghemat sumber daya (termasuk efisiensi anggaran), dan lebih transparan dan akuntabel.
"Memang selama ini kita masih menggunakan E-Katalog Nasional, nah sekarang karena banyak penyedia-penyedia didaerah, sehingga banyak yang mengusulkan juga. Dan karena tidak bertampung di Nasional, maka keluarlah aturan baru untuk mengakomodir E-Katalog lokal ini," ujarnya.
Adapun tahapan awal proses pembentukan E-Katalog Lokal ini ialah permohonan melalui surat Kepala Daerah kepada Kepala LKPP, lalu melakukan assessment atau penilaian berdasarkan kriteria dan identifikasi produk yang akan menjadi pilot project.
Hal ini juga ditambahkan oleh Kepala UKPBJ Provinsi Bengkulu Mursalun Lubis, bahwa Provinsi Bengkulu akan melakukan tahap awal untuk penggunaan atau kebutuhan OPD.
"Nanti kita libatkan beberapa OPD yang memiliki potensi untuk kita E-Katalog kan, seperti Dinas PUPR Provinsi Bengkulu sudah mengusulkan Hotmix dan Ready Mix," kata Mursalun.
Selanjutnya, Mursalun menyebutkan proses akhir dalam pengolahan E-Katalog Lokal ini ialah penandatanganan MoU Kepala LKPP dengan Kepala Daerah.
"Yang jelas sampai sekarang pihak BLK ada yang mengusulkan dua produk yaitu Hotmix dan Ready Mix. Mungkin kedua ini yang akan kita kaji kita lakukan assessment layak atau tidak dari tim kita. Mudah-mudahan kedepan Provinsi Bengkulu muncul produk yang layak ditayangkan, kemudian akan ada MoU ditahan akhir nantinya," pungkasnya. (CE2)