BENGKULU, CE - Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi Bengkulu telah diberikan warning. Ini terkait pembangunan lanjutan jembatan Tanjung Agung Palik (TAP) Kabupaten Bengkulu utara, yang diprediksi bakal tak rampung pada tahun ini juga menjadi perhatian Komisi III DPRD Provinsi Bengkulu.
"Sejak awal kita sudah mengkhawatirkan pembangunan lanjutan TAP, karena realisasi pengerjaannya lambat dimulai akibat lelang juga lambat dilakukan. Padahal sejak awal kita sudah memberikan warning, bahkan mendesak Dinas PUPR Provinsi untuk segera melakukan lelang pada awal tahun," ungkap Wakil Ketua Komisi III DPRD Provinsi Bengkulu, Andaru Pranata.
Faktanya, lanjut Andaru, lelang kegiatan pembangunan lanjutan jembatan TAP dengan pagu anggaran Rp 17,4 Miliar dalam APBD tahun ini pada pertengahan tahun.
"Sementara pengerjaan pembangunan jembatan itu membutuhkan waktu yang cukup lama, makanya kita juga memprediksikan pekerjaan jembatan TAP terancam molor," kata Andaru.
Bagaimana tidak molor, sambung Andaru, jika realisasi pekerjaannya lamban dimulai, dan juga dikhawatirkan nantinya malah berimbas pada kualitas atau hasil pekerjaan.
"Apalagi berdasarkan pantauan kita, pengerjaan lanjutan jembatan TAP ini cukup sulit, ditambah lagi saat ini memasuki musim penghujan yang bisa menyebabkan debit air sungai bisa naik," beber Politisi PDI Perjuangan ini.
Lebih jauh dikatakannya, meskipun demikian pihaknya tetap berharap dan bakal terus memantau agar pembangunan jembatan TAP bisa selesai tepat waktu dan kualitas yang baik.
"Mengingat jembatan itu merupakan akses vital bagi masyarakat. Yang jelas kita berikan ultimatum pada Dinas PUPR dan pihak ketiga untuk profesional, supaya jembatan TAP bisa selesai dalam tahun ini," pungkasnya. (CE2)