BENGKULU, CE - Terkait pengembangan bandara Fatmawati Seokarno yang saat ini telah dikelola PT. Angkasa Pura (AP) II, tampaknya ikut menyita perhatian Komisi III DPRD Provinsi Bengkulu. Terlebih sejak pindah tangan pengelolaan, pengembangan bandara belum terlihat signifikan seperti halnya bandara daerah lain yang telah dikelola Perusahaan milik negara tersebut.
"Pada prinsipnya kita selalu mendukung dan mendorong agar PT Angkasa Pura II ini dapat melanjutkan pengembangan bandara Fatmawati Soekarno, tentunya lebih dari yang sudah ada. Sejauh ini pantauan kita sudah ada beberapa pembangunan di bandara, dan kita tetap berikan apresiasi. Tapi itu tadi, kita berharap pengembangannya benar-benar maksimal," ungkap Ketua Komisi III DPRD Provinsi Bengkulu, Sumardi.
Setidak-tidaknya, lanjut Sumardi, sama halnya seperti bandara lain yang pengelolaannya juga dibawah PT. Angkasa Pura di daerah lain.
"Misal seperti ruang tunggu dan kedatangan penumpang, kemudian VIP, termasuk juga ruang tunggu untuk pesawat-pesawat tertentu. Begitu juga dengan tempat menjual tiketnya," kata Sumardi.
Kemudian, sambung Sumardi, yang paling pokok itu perpanjangan atau penambahan landasan bandara. Sehingga nantinya pesawat-pesawat berbadan lebar bisa mendarat di bandara Fatmawati. Termasuk tempat parkir pesawatnya juga harus ditambah, agar nantinya bandara Fatmawati benar-benar memiliki standar internasional seperti bandara lainnya.
"Kalau yang sekarangkan belum terlalu kelihatan hasil pengembangannya. Posisi sekarang, bandara Fatmawati itu jangankan standar internasional, standar nasional saja belum. Maka dari itu kita berencana langsung berkoordinasi dengan PT. Angkasa Pura II di Jakarta, guna mengetahui rencana terhadap pengembangan bandara Fatmawati ini," pungkasnya. (CE2)