BENGKULU, CE - Saat ini, Palang Merah Indonesia (PMI) Provinsi Bengkulu masih kesulitan untuk memenuhi stok darah. Dikatakan Ketua PMI Provinsi Bengkulu, Asnawi A Lamat didampingi Sekretaris PMI Provinsi Bengkulu, Joni Saputra, ini terjadi karena saat ini masa pandemi Covid-19 masih berlangsung.
"Seperti kita tahu saat ini masa pandemi masih berlangsung, sampai saat ini kita memang masih sedikit kesulitan untuk mendapatkan darah. Apalagi saat ini banyak masyarakat yang masih takut untuk mendonorkan darahnya," sampainya.
Dikatakan Joni, banyak kegitan penghimpunan darah yang tidak bisa mereka laksanakan dimasa pandemi ini. Salah satunya seperti mobilisasi kendaraan PMI yang saat ini sangat terbatas.
"Seperti mobilisasi kendaraan kita saat ini tidak bisa, tentu ini imbasnya pada kekurangan stok darah," ujarnya.
Akan tetapi diakui Joni bahwa PMI sampai dengan saat ini masih menjalin komunikasi dengan beberapa instansi. Salah satunya yakni instansi pemerintahan yang ada dilingkungan Provinsi Bengkulu, kemudian termasuk juga instansi TNI dan Polri.
"Sekitar 2 bulan yang lalu itu kita dapat 1.000 kantong darah dari bekerjasama dengan TNI dan Polri," kata Joni.
Namun jumlah tersebut tentu sangatlah kurang, dan hanya dapat memenuhi kebutuhan selama 1 bulan saja. Memgingat kebutuhan darah di Provinsi Bengkulu setiap bulannya mencapai 1.200 sampai dengan 1.400 kantong darah.
"Walaupun kebutuhan darah menurun dimasa pandemi ini, tetap saja kita masih kekurangan. Kebutuhan darah di masa pandemi ini berkisar sekitar 800 sampai 1.000 kantong perbulannya," ujar Joni.
Sementara itu, Joni menyebutkan, untuk orang yang memang sedang membutuhkan darah, saat ini tetap bisa dilayani. Mengingat ada pendonor darah pengganti yang berasal dari pihak keluarga yang bersangkutan.
"Bahkan sekarang kalau ada sampai 5 orang saja yang mau donor darah, akan langsung kita jemput di lokasi," pungkasnya.
Terpisah, Direktur RSUD M Yunus Bengkulu, Zulkimaulub Ritonga mengatakan, kurangnya kesadaran masyarakat tentang arti penting donor darah menjadi penyebab kurangnya stok darah di PMI maupun bank darah rumah sakit. Padahal kebutuhan darah di Bengkulu rata-rata 30 kantong per hari.
"Setiap bulan itu kebutuhan 1000 kantong lebih," kata Zulki.
Oleh karena itu, Ia berharap agar masyarakat yang mampu mendonorkan darahnya agar dapat segera mendonorkan daerahnya. Selain menjadikan tubuh semakin sehat juga sebagai bentuk kepedulian sosial terhadap sesama.
"Kegiatan donor darah itu baik, maka donorkanlah darah anda, karena satu tetes menyelamatkan nyawa mereka," singkatnya. (CE2)