CE ONLINE - Puncak musim hujan di Provinsi Bengkulu, sesuai prakiraan cuaca BMKG akan terjadi pada Bulan November nanti. Ini sebagaimana diungkapkan Kasi Data dan Informasi BMKG Bengkulu, Anang Anwar S.Kom, Senin (19/10) kemarin.
Kendati, memasuki puncak musim penghujan, namun BMKG memprediksikan Bengkulu tidak akan mengalami banjir besar seperti yang terjadi pada Bulan April tahun 2019 lalu.
"Kalau untuk banjir, nampaknya Bengkulu hingga akhir tahun 2020 ini, tidak begitu besar potensi banjir seperti tahun 2019 lalu," ungkap Anang.
Anang menyebutkan, meskipun ada peringatan terkait fenomena La Nina dimana diprediksi akan ada hujan lebat dalam satu minggu kedepan untuk daerah di Indonesia salah satunya termasuk Provinsi Bengkulu. Dia mengatakan, Bengkulu ini secara geografis terletak di bagian Barat Sumatera Samudera Hindia.
"La Nina itu terjadinya di pasifik sehingga tidak akan begitu berpengaruh dengan Bangkulu," ujarnya.
Sementara itu, Anang menyebutkan, yang lebih berpengaruh untuk Bengkulu itu adalah MJO nya. Dimana nanti akan ada barisan awan dari Samudera Hindia sampai ke Pulau Jawa dan seterusnya secara periodik jatuhnya 60 harian.
"Karena ada pemanasan, kita ada dua suplai air di samudera Hindia yang periodic 1 sampai 60 hari. Dia bergerak dari Barat ke Timur, dan dampaknya untuk kita di Bengkulu hujan. Hanya saja hujannya tidak akan begitu lebat, hanya saja durasi hujannya cukup lama secara terus menerus, biasanya sekitar dua atau tiga hari," pungkasnya. (CE2)
IKUTI JUGA AKUN MEDSOS CE DIBAWAH INI: