Kasus HIV/AIDS Tertinggi di RL dan Kota, 119 Orang Meninggal Dunia

Kamis 17-12-2020,09:55 WIB
Reporter : Retno Sepnia Ningrum
Editor : Retno Sepnia Ningrum

CE ONLINE - Dari data yang dimiliki Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu sebanyak 119 orang sudah dinyatakan meninggal dunia akibat menderita HIV/AIDS. Dimana hingga November 2020, terdapat 1.010 orang penderita HIV/AIDS daerah ini dan 119 diantaranya meninggal dunia.

"Jumlah kasus tertinggi di Kota Bengkulu dan Rejang Lebong," sampai Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu, Herwan Antoni.

Dikatakannya bahwa, peningkatan kasus positif HIV/AIDS juga terjadi di Kabupaten Bengkulu Utara. Namun ia mengaku tidak menghapal secara pasti angkanya.

"Kasus positif HIV/AIDS di Provinsi Bengkulu memang cukup tinggi, berbagai upaya telah kita lakukan salah satunya pemeriksaan secara masif kepada kelompok yang rentan," ujarnya.

Lebih jauh ia mengatakan, pemeriksaan secara masif telah dilakukan di sejumlah lokasi yang dinilai beresiko. Diantaranya lapas perempuan di Kota Bengkulu, Rutan Malabero, eks lokalisasi Pulau Baai Bengkulu. Dalam satu lokasi pemeriksaan itu berhasil menyasar hingga 90 orang.

Pemeriksaan secara masif ini juga berhasil mendapat rekor MURI dari kementrian kesehatan dan mendapat peringkat ke dua secara nasional.Dari pemeriksaan itu berhasil ditemukan sejumlah kasus positif HIV/AIDS.

"Penemuan kasus HIV/AIDS ditengah pandemi Covid - 19 kita nilai sangat baik, pemeriksaan ini dilakukan untuk mempermudah pencegahan kasus," kata Herwan.

Ia menjelaskan, penderita HIV/SIDS menyasar pada usia 25 - 59 tahun. Sebagian besar adalah usia produktif. Penyebaran kasus terjadi akibat adanya sex bebas, ibu rumah tangga yang tertular dari suaminya, penggunaan jarum suntik, kelompok waria dan lainnya.

Selain itu, berdasarkan hasil evaluasi, penderita HIV/AIDS tidak mau lagi mengkonsumsi obat sehingga kekebalan tubuhnya menurun dan akhirnya meninggal. Penderita juga mengidap penyakit lainnya atau komplikasi. Untuk itu, Herwan mengimbau kepada penderita agar tidak berhenti mengkonsumsi obat.

"Penyakit ini tidak ada obatnya, namun perlu terus ditingkatkan sistem kekebalan tubuhnya," pungkasnya. (CE2)

IKUTI JUGA AKUN MEDSOS CE DIBAWAH INI:

Tags :
Kategori :

Terkait