CE ONLINE - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kepahiang, diawal tahun 2020 lalu, pernah menargetkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) mencapai RP 39.315.648.051,64. Diketahui bahwa target tersebut pernah dibebankan kepada seluruh OPD dan BLUD pengelola PAD untuk dapat merealisasikannya.
Hanya saja Maret pertama kali Wabah Corona menyerang Kepahiang. Badan Keuangan Daerah, selaku OPD pengumpul PAD, pernah menyampaikan keoptimisannya untuk dapat mencapai target tersebut, hingga hanya berani untuk menargetkan realisasi hanya hanya diangka 75 persen dari target Rp 39.315.648.051,64. Hal ini cukup realistis, dikarenakan dampak corona, mengakibatkan terjadinya penurunan ekonomi masyarakat yang cukup signifikan, ditambah dengan kebijakan Pemkab Kepahiang untuk membebaskan beberapa retribusi daerah seperti Retribusi kebersihan, retribusi pasar dan retribusi pajak hotel dan restoran yang kesemuanya selama ini menjadi sumber PAD Kabupaten Kepahiang.
Ditemui diruang kerjanya Kamis, (14/1) Kepala BKD Kepahiang Damsi. A. S.Sos, mengatakan, jika target PAD Kepahiang dimasa pendemi ini sudah mencapai target yang pertengahan tahun lalu pernah disampaikannya kepada awak media. Dimana sebut Damsi, angka sementara PAD Kepahiang tahun 2020, sudah tembus diangka 88,60 persen yang dirupiahkan menjadi Rp34.833.222.702,80
"Memang secara umum buku penerimaan 2020 sudah terkunci, setelah 31 Desember lalu, penerimaan mulai 1 Januari, sudah masuk dalam penerimaan PAD 2021. Tapi, untuk berapa besaran PAD 2020 yang bisa kita terima sampai dengan hari ini belum bisa kami pastikan, karena masih ada beberapa OPD dan BLUD yang belum melakukan rekons dan penyampaian SPj," ungkap Damsi.
Namun demikian sebut Damsi, untuk sementara ini PAD Kepahiang 2020, secara umum tidak tercapai dari target semula RP 39.315.648.051,64, dan sementara sambil menunggu rekons dari beberapa OPD dan BLUD. Sambung Damsi, baru terealisasi 88,60 persen.
"Tapi ini prestasi, dengan adanya pandemi corona sebenarnya kami hanya berani menargetkan realisasinya hanya 75 persen, ternyata sudah over target mencapai 88,60 persen," ujarnya.
Dijelaskannya, dari beberapa retribusi dan pajak yang menjadi sumber PAD Kepahiang, walau dengan kondisi pandemi masih ada beberapa sumber yang bisa over target seperti dari sumber PBB dan retribusi pajak rumah makan.
"Mungkin nanti setelah proses rekons dan semua SPj dari OPD dan BLUD pengelola PAD semuanya selesai, kemungkian angkanya akan kembali bertambah, karena masih sampai dengan hari ini (kemaren, red) Rekons masih terus berjalan," ujarnya.
Dengan itulah tegas Damsi, pihaknya belum berani untuk mengatakan 88,60 persen atau Rp34.833.222.702,80 yang sebagai angka pasti PAD yang dapat dikumpulkan pihaknya, dan masih menyebutkan sebagai angka sementara. (CE7)
Ingin Langganan Koran? Hubungi Kontak Whatsapp +62 821-7863-9651
IKUTI JUGA AKUN MEDIA SOSIAL CE DIBAWAH INI: