CE ONLINE - Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Kepahiang, menyebut bahwa saat ini kesadaran masyarakat untuk mengurus akte kematian masih rendah.
Kadis Dukcapil Kabupaten Kepahiang, Ir Nyanyu Elia Hasana MSi mengatakan bahwa sepanjang usia Kabupaten Kepahiang, Disdukcapil Kepahiang baru menerbitkan 784 akta kematian.
"Mungkin sebagian warga kita menganggap akta kematian ini tidak terlalu penting, sehingga kesadaran untuk meminta diterbitkannya akta kematian di kami masih sangat rendah," ungkap Kadis.
Padahal ditegaskan Ana sapaan akrab Kadis Dukcapil tersebut, bahwa Akta kematian sama pentingnya dengan akta kelahiran atau identitas kependudukan lainnya. Sebagai contoh disebutkan Ana, pengalihan hak waris dari orang yang telah meninggal dunia, menjadi sala satu syarat penting yang harus dilampirkan adalah akta kematian dari pemilik hak waris sebelumnya.
"Mudah syarat untuk penerbitan akta kematian itu, cukup dengan surat keterangan kematian dari perangkat desa setempat atau dari rumah sakit yang menjelaskan jika seseorang yang akan diterbitkan akta kematian, benar-benar sudah meninggal dunia," sebut Ana.
Diharapkan Ana, melihat pentingnya kepemilikan akta kematian, dan rendahnya angka kesadaran masyarakat untuk meminta diterbitkannya akta kematian terhadap keluarga dan atau anggota keluarga yang sudah meningal dunia. Diharapkan adanya peran dari Pemerintahan desa, untuk membantu mensosialisasikan kepada dan menganjurkan ahli waris untuk meminta pihaknya menerbitkan akta kematian.
"Jujur saja rata-rata yang meminta diterbitkannya akta kematian pada kami, ahli waris memang sudah terdesak membutuhkan akta kematian itu, kecil sekali persentasenya, yang meminta akta kematian ini murni sebagai kelengkapan administrasi kependudukan, untuk itu kami menyarankan berguna atau tidak berguna akta kematian bagi ahli waris, akta kemtian tetap wajib diterbitkan,"tukasnya. (CE7)
Ingin Berlangganan Koran? Hubungi Kontak Whatsapp +62 821-7863-9651
IKUTI JUGA AKUN MEDIA SOSIAL CE DIBAWAH INI: