CE ONLINE – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Lebong mencatat sepanjang 2 bulan di awal tahun 2021 (Januari-Februari), kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Lebong meningkat mencapai 36 kasus. Jumlah tersebut meningkat drastis jika dibandingkan tahun 2020 yang lalu pada bulan yang sama dengan jumlah 16 kasus.
Kepala Dinkes Lebong, Rachman SKM melalui Kepala Seksi (Kasi) Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit Menular (P2PM), Sumarni SKM mengatakan, bahwa jumlah kasus DBD yang terjadi di Kabupaten Lebong merupakan laporan dari seluruh Pusat Kesehatan (Puskesmas) yang tersebar di seluruh kecamatan di Kabupaten Lebong.
“Peningkatan mencapai 20 kasus di awal tahun 2021 ini,” sampainya.
Dari jumlah kasus tersebut, sambungnya, tindakan akhir telah dilakukan dengan melakukan penyemprotan atau foging di kawasan rumah warga yang terkena DBD. Dimana dari kasus DBD yang terjadi, tidak ada pasien yang meninggal dunia, karena adanya tindakan cepat yang dilakukan oleh pihak keluarga.
“Kita tidak berharap ada yang meninggal dunia dan jangan sampai terjadi lagi di Kabupaten Lebong,” tuturnya.
Ditambahkan Sumarni, meningkatnya kasus DBD di Kabupaten Lebong diakibatkan beberapa bulan terakhir, potensi hujan di Kabupaten Lebong cukup tinggi mulai dari akhir tahun 2020 hingga di awal bulan Maret 2021 ini. Dimana air hujan menggenang dan menjadi tempat nyamuk Aedes aegypti pembawa virus penyebab DBD.
“Nyamun Aedes aegypti, berkembang biak di air yang bersih dan tergenang,” ucapnya.
Sumarni mengimbau, kepada masyarakat Lebong untuk bisa selalu selalu menjaga kebersihan lingkungan serta menjalankan gerakan 3 M, yaitu menguras tempat-tempat yang dapat menampung air hujan, menutup rapat-rapat tempat air dan memanfaatkan kembali barang bekas yang memiliki potensi pengembangbiakan nyamuk.
“Juga menabur bubuk abate dan memakai kelambu,” imbaunya. (**)
Ingin Berlangganan Koran? Hubungi Kontak Whatsapp +62 821-7863-9651
IKUTI JUGA AKUN MEDIA SOSIAL CE DIBAWAH INI: