CE ONLINE - Terkait dengan kader yang akan menggantikan Imron Rosyadi sebagai anggota DPRD Provinsi melalui proses Pergantian Antar Waktu (PAW), akan diumumkan dalam Rapat Pimpinan Daerah (Rapimda) Partai Golkar. Ini sebagaimana diungkapkan Sekretaris DPD I Partai Golkar Provinsi Bengkulu, Samsu Amanah, Selasa (16/3) kemarin.
"Nanti akan kita umumkan setelah Rapimda Partai Golkar, yang akan digelar tanggal 19 - 20 bulan Maret ini," sampainya.
Diketahui bahwa sejauh ini Raharjo Sudiro merupakan nama pemegang suara terbanyak setelah Imron Rosyadi dalam pemilu Legislatif tahun 2019 lalu. Namun prihal hal tersebut, Samsu Amanah yang merupakan Waka I DPRD Provinsi ini masih enggan untuk menyebutkan nama.
"Kita tidak bisa sebutkan nama dulu. Yang jelas suara terbanyak kedua, nanti Partai akan ikut kesana," kata Samsu.
Sementara itu terkait dengan status Imron Rosyadi di Golkar sendiri, Samsu menyebutkan Imron atas permintaan sendiri keluar dari Golkar.
"Imron keluar atas permintaan sendiri. Karena tidak ada Parpol yang tidak menandatangani fakta integritas sebelum mencalonkan diri. Artinya dipastikan bahwa kader Golkar yang loncat pagar sudah tidak lagi menjadi kader," ujarnya.
Sementara itu, terkait dengan kewenangan Kartu Tanda Anggota (KTA) Imron Rosyadi sebagai kader Golkar, disebutkan Samsu merupakan kewenagan Dewan Pengurus Pusat (DPP) Partai Golkar.
"Jika akan ada pencabutan KTA mungkin dia (Imron, red) perlu rehat dulu. Kita ini Golkar kan partai yang terbuka. Ada kriteria dari nol lagi, dia mendaftarkan ulang bahwa dia mau masuk lagi ke Golkar, maka mungkin kan ada kriteria lain," pungkasnya.
Untuk diketahui sebelumnya dalam Pileg 2019 lalu, Imron Rosyadi meraih terbanyak yakni 14.725 suara. Kemudian disusul dengan Raharjo Sudiro dengan raihan suara 4.083 suara, Sunandar 2.541 suara, Malniarti 2.189 suara, Eka Sapto 1.433 suara, Eva Eliyani 910 suara, Juwita 415 suara dan Suliyanto 264 suara. (CE2)
Ingin Berlangganan Koran? Hubungi Kontak Whatsapp +62 821-7863-9651
IKUTI JUGA AKUN MEDIA SOSIAL CE DIBAWAH INI: