CE ONLINE - Sama dengan halnya Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor pajak daerah, PAD dari sektor retribusi daerah, hingga semester pertama tahun ini (2021) masih sangat sangat kecil yang telah disetorkan kepada kas daerah sebagai PAD.
Dikatakan Kepala Badan Keuangan Daerah (BKD) Kepahiang Damsi, S.Sos, hingga kemarin Rabu (9/6) retribusi daerah yang telah disetor ke Kasda dari setiap objek pengumpul baru diangka 19,29 persen lebih. Atau baru kisaran diangka Rp 135.499.750 dari terget yang dibebankan pada tahun ini sebesar Rp. 702.165.750.
"Sama saja halnya dengan pajak daerah, hingga Juni ini, realisasi target PAD dari sektor retribusi daerah yang sudah masuk ke Kasda dan menjadi PAD masih-masih dibawah harapan dan jauh dari target yang dibebankan," ungkap Damsi.
Dijelaskannya, sumber PAD dari retribusi daerah meliputi dari beberapa kegiatan berupa, retribusi pelayanan pasar, Pelayanan Pemakaman dan Pengabuan mayat, pelayanan kesehatan, retribusi pelayanan parkir di tepi jalan umum, retribusi pelayanan persampahan atau kebersihan, Pengujian kendaraan bermotor, retribusi pemakaian kekayaan daerah, rumah potong hewan, parrkir khusus, tempat rekreasi dan olah raga. Kemudian terminal, izin gangguan, IMB, tempat penjualan minuman beralkohol, izin usaha perikanan, trayek dan beberapa jenis retribusi lainnya.
Hanya saja ditegaskan Damsi khusu di Kabupaten Kepahiang, semua jenis retribusi tersebut masih ada beberapa jenis retribusi yang belum tergarap.
"Kalau realisasinya baru Rp 135. 499.750 yang sudah masuk dalam Kasda sebagai item PAD," ujarnya.
Masih dikatakan Damsi, akan sama dengan tahun 2020 lalu, dalam kondisi pandemi Covid-19 yag hingga saat ini belum meredah, pihaknya sedikit psimis jika target tersebut bisa terealisasi. Hal ini dikarenakan kenyataan rill dilapangan pihaknya tidak melakukan penekanan dalam hal penarikan retribusi tersebut. Hal ini juga dikarenakan kondisi perekonomian masyarakat Kepahiang yang lagi melemah akibat adanya Covid-19.
"Tapi akan kita coba maksimalkan, untuk capaiannya hingga akhir tahun ini, walau sebenarnya sedikit sulit, karena sebagai contoh, retribusi tempat wisata sejauh ini tidak bisa digali maksimal, dengan adanya penutupan tempat tempat objek wisata akibat adanya pendemi Covid-19 ini, tapi sumber lain masih bisa kita maksimalkan. Kalaupun nanti tidak bisa tercapaai apalagi over, setidaknya masih diangka 90 persenlah yang bisa kita realisasikan," tutup Damsi. (CE7)
Ingin Berlangganan Koran? Hubungi Kontak Whatsapp +62 821-7863-9651
IKUTI JUGA AKUN MEDIA SOSIAL CE DIBAWAH INI: