CE ONLINE - Pemerintah Kabupaten Kepahiang berupaya meningkatkan produktivitas komoditas kopi daerah melalui program kopi sambung. Hanya saja pada APBD TA 2021 anggaran untuk program tersebut tidak tersedia.
Kepala Dinas Pertanian Hernawan, S.PKP menjelaskan tidak tersedianya anggaran tersebut merupakan imbas dari refocusing anggaran yang terjadi sejak 2 tahun terakhir, bahkan ditingkat Provinsi dan pusat bantuan tersebut ikut tidak dialokasikan. Dinas Pertanian Kepahiang seperti disampaikan Kadis Pertanian Hernawan, telah mengajukan anggaran untuk program penyambungan 500 ribu batang kopi yang diajukan pada APBD Perubahan TA 2021 mendatang.
"Kami mengajukan lagi anggaran untuk kegiatan penyambungan kopi 500ribu batang pada APBD. Perubahan tahun anggaran ini, mudah-mudahan diakomodir oleh TAPD dan Banggar. Pentingnya program ini mengingat mayoritas masyarakat kita adalah petani kopi," jelas Hernawan.
Dijelaskan Hernawan, selain berupaya mengajukan program peningkatan produktivitas dengan penyambungan kopi, pihaknya juga melakukan sosialisasi dan pembinaan pada para petani terkait teknik budidaya. Diantaranya seperti pemupukan, perawatan untuk mengantisipasi hama kopi dan metode petik.
"Metode pemetikan kopi ini perlu diperhatikan oleh petani, karena mempengaruhi kualitas dan harga jual kopi. Inilah yang terus kita bina, disamping metode perawatan tanaman kopi," jelas Hernawan.
Namun, disisi lain kata Hernawan diperlukan juga jaminan harga kopi terhadap petani, tak jarang setiap kali musim panen harga kopi tidak berpihak pada petani. Terlebih adanya perbedaan hasil produktivitas buah kopi sambung dengan buah kopi biasa.
"Kopi yang sudah disambung dengan benih unggul akan menghasilkan produktivitas buah yang besar, berbeda dengan kopi yang tidak disambung, buahnya cenderung kecil. Nah harapan kita ke depan adanya jaminan harga untuk kualitas kopi ini," tutup Hernawan. (CE7)
Ingin Berlangganan Koran? Hubungi Kontak Whatsapp +62 821-7863-9651
IKUTI JUGA AKUN MEDIA SOSIAL CE DIBAWAH INI: