CE ONLINE - Ditengah kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), harga Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit masih tetap stabil. Ini disampaikan Kepala Dinas Tanaman Pangan Holtikultura dan Perkebunan (TPHP) Provinsi Bengkulu, Ir. Ricky Gunarwan.
Dikatakannya, bulan ini harga TBS kelapa sawit paling tinggi Rp 2.275, dan paling rendah Rp 1.711. Sedangkan untuk tingkat pabrik, rata-rata harga TBS kelapa sawit Rp 1.993 per Kg. Dengan demikian harga TBS ini masih sangat stabil, walaupun saat ini sama-sama diketahui adanya kebijakan PPKM dalam rangka menekan laju penyebaran Covid-19.
"Harga TBS bulan ini sebenarnya masih sama dengan bulan lalu. Sehingga tidak ada penurunan dan kenaikan TBS dalam 2 bulan terakhir. Namun jika dibandingkan harga TBS pada bulan Mei lalu sebesar Rp 2.104 per Kg, ada kenaikan sekitar Rp 171 untuk tiap Kg. Kitapun berharap harga TBS ini tetap stabil hingga kedepannya," sampainya.
Ia menerangkan, stabilnya harga TBS ini tidak lepas dari langkah pemerintah pusat yang tengah gencar memproduksi bio solar B20 dan B30 sebagai bahan bakar minyak (BBM). Dimana produksi BBM itu menggunakan CPO (Crude Palm Oil) atau minyak kelapa sawit.
"Dengan langkah itu juga, harga TBS tidak sepenuhnya tergantung dengan harga CPO tingkat dunia," kata Ricky.
Lebih jauh dikatakannya, seiring dengan itu Pemprov juga terus mendorong pabrik CPO meningkatkan produksi. Tentu sebagai bentuk pemenuhan kebutuhan pembuatan bio solar.
"Di daerah kita ini terdapat 30 pabrik CPO, yang tersebar mulai dari Kabupaten Mukomuko hingga Kaur. Sehingga kita optimis harga TBS bakal terus stabil," singkatnya. (CE2)
Ingin Berlangganan Koran? Hubungi Kontak Whatsapp +62 821-7863-9651
IKUTI JUGA AKUN MEDIA SOSIAL CE DIBAWAH INI: