CE ONLINE - Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Kabupaten Rejang Lebong, mencatat jumlah total tunggakan iuran peserta aktif di Kabupaten Rejang Lebong mencapai Rp 6.803.024.025 miliar. Data tersebut diambil per bulan Juli 2021 lalu.
"Dari data yang berhasil kita rekap perbulan Juli 2021, total peserta yang menunggak iuran sebanyak 6.604 jiwa. Dan untuk total tunggakannya sebesar Rp 6,8 miliar," ungkap Kepala Kantor BPJS Kesehatan Cabang Curup, Novi Kurniadi melalui Kabid SDM, Umum dan Komunikasi Publik, Warta Kusuma ketika diwawancara CE, Kamis (26/8) kemarin.
Warta merincikan data peserta yang menunggak diantaranya, untuk kelas 1 sebanyak 1.144 jiwa yang menunggak. Dengan total tunggakkan sebesar Rp 2.292.894.519 miliar. Lalu kelas 2 sebanyak 2.571 jiwa yang menunggak, dengan total tunggakkan sebesar Rp 3.589.845.375 miliar.
Selanjutnya pada kelas 3 sebanyak 2.889 jiwa yang tercacat menunggak, dengan total tunggakkan mencapai Rp 787.530.100 miliar.
"Keseluruhan dari data tersebut, kelas yang paling banyak pesertanya meunggak yakni pada kelas 3. Sedanhkan kelas yang paling besar jumlah tunggakkannya yakni pada kelas 2, dimana mencapai Rp 3,58 miliar," ujarnya.
Warta berharap, kepada seluruh peserta yang terdaftar di BPJS Kesehatan agar hendaknya segera melunasi tunggakkan tersebut. Karena menurutnya, jika yang bersangkutan didapati sakit dan dirawat inap maka bisa dikenakan biaya pelayanan secara mandiri.
"Itu karena bisa jadi nanti kartu BPJS nya di nonaktifkan, lantaran kelamaan menunggak. Akhirnya apa, pada saat berobat di pusat layanan kesehatan bisa jadi dikenakan biaya pribadi atau denda pelayanan kesehatan," katanya.
Selain itu juga jika iuran tersebut dilakukan secara teratur dan tepat waktu, maka dikemudian hari tidak akan memberatkan peserta yang bersangkutan. Jadi diharapkan iuran dapat dibayar sebelum waktu masa aktifnya yakni pada tanggal 10 disetiap bulannya. (CW1)
Ingin Berlangganan Koran? Hubungi Kontak Whatsapp +62 821-7863-9651
IKUTI JUGA AKUN MEDIA SOSIAL CE DIBAWAH INI: