CE ONLINE- Proses hibah gedung eks STQ kepada Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bengkulu hingga saat ini masih berjalan alot dan belum menemui titik terang. Ini sebagaimana diungkapkan Ketua Komisi I DPRD Provinsi, Sri Rejeki, Senin (6/9) kemarin.
"Masih ada beberapa kendala. Salah satunya yakni data yang diberikan kepada kita itu masih data tahun 2013," ungkapnya.
Diakui Sri, pihaknya masih melakukan perembukan secara aturan, mengingat dulu UNIB juga pernah mengajukan hibah lahan, namun belum mendapat persetujuan.
"Saat ini kita masih rembukan membahas aturan, karena dulu UNIB juga pernah mengajukan namun tida seuai dengan aturannya. Sehingga akhirnya pengajuan hibah UNIB dulu tidak bisa disetujui," katanya.
Sri menyatakan bahwa, syarat yang juga menghalangi adanya hibah gedung eks STQ kepada IAIN tersebut adalah aturan yag menyatakan bahwa hibah harus ada kaitannya dengan fungsi sosial. Itulah yang saat ini sedang dirembukkan oleh pihak Komisi I bersama Pemprov Bengkulu dan pihak IAIN Bengkulu.
"Dari aturan, hibah jtu harus ada fungsi sosialnya. Seangkan IAIN ini ada fungsi ekonomisnya. Nah ini juga saat ini sedang jadi penilaian kita," ujarnya.
Sementara itu, jika aset tersebut belum juga dihibahkan, harusnya ada baiaya perawatan untuk aset milik Peprov Bengkulu tersebut. Walaupun kenyataaannya saat ibi nampaknya dengan kondisi gedung yang terbengkalai, biaya perawatan aset tersebut tidak tersedia.
"Untuk biaya perawatan aset, ya seharusnya ada dianggarkan. Namun saya belum tahu anggarannya ada dianggarkan atau tidak," pungkasnya. (CE2)
Ingin Berlangganan Koran? Hubungi Kontak Whatsapp +62 821-7863-9651
IKUTI JUGA AKUN MEDIA SOSIAL CE DIBAWAH INI: