CE ONLINE- Pemerintah Daerah (Pemda) diminta untuk atasi kesulitan petani dalam mendapatkan pupuk bersubsidi. Dimana hal ini tentunya untuk meningkatkan produktifitas hasil pertanian ataupun perkebunan para petani.
"Dengan kondisi sulitnya pupuk subsidi ini, seyogyanya Pemda harus hadir untuk memberikan solusi ataupun jalan keluar bagi para petani, agar bisa memperoleh pupuk bersubsidi," ungkap Ketua DPD HKTI Provinsi Bengkulu, Mohd. Gustiadi S.Sos.
Pria yang akrab disapa Edi Tiger ini mengatakan, terkadang para petani kebingungan ketika pupuk bersubsidi terkesan menghilang dari pasaran. Hanya saja yang namanya petani tidak tahu penyebab hilangnya pupuk tersebut.
"Tapi yang jelas, secara umum kondisi itu disebabkan kurangnya manajemen pengelolaan pupuk bersubsidi," sampainya.
Terkait hal ini, menurut Edi bisa jadi ada unsur kesengajaan hingga minimnya stok pupuk bersubsidi, hingga petani tidak lagi kebagian.
"Kita tidak bisa menutup mata, pada beberapa wilayah di negara ini, aparat kepolisian pernah mengungkapkan kasus penyelundupan pupuk bersubsidi. Tidak menutup kemungkinan indikasi itu juga terjadi di daerah kita," ujarnya.
Menurutnya, dengan fakta itu bisa jadi memang ada garong pupuk bersubsidi yang memanfaatkan kesempatan dalam kesempitan. Bagaimana tidak, petani sering dibuat kelimpungan mengapa pupuk bersubsidi hilang dari pasaran.
"Kalau pun ada ternyata harganya menjadi mahal. Raibnya pupuk bersubsidi ketika dibutuhkan petani, kelihatannya sudah menjadi warisan kehidupan di kalangan petani," kata Edi.
Lebih jauh dikatakannya, pemerintah harus serius untuk mencari solusi, mestinya hal ini tidak perlu bertele-tele. Terkecuali memang masih ada oknum-oknum yang ingin melestarikan kondisi seperti ini.
"Lewat pendekatan teknokratik, aspiratif, top down-bottom up dan politis, Pemerintah pasti mampu merancang perencanaan yang akurat dan akuntabel," pungkasnya. (CE2)
Ingin Berlangganan Koran? Hubungi Kontak Whatsapp +62 821-7863-9651
IKUTI JUGA AKUN MEDIA SOSIAL CE DIBAWAH INI: