CE ONLINE- Asisten III Setda Provinsi Bengkulu, Gotri Suyanto mengharapkan agar Samsat dan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPPTSP) Provinsi meraih peilaian terbaik dari Kemenpan-RB. Ini diungkapkannya usai menerima audiensi Asisten Deputi Koordinasi Pelaksanaan Kebijakan dan Evaluasi Pelayanan Publik Wilayah I, Jefrey Erlan Muller bersama Tim Evaluator Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB), Kamis (23/09) kemarin.
pada penilaian tahun lalu Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Bengkulu dan Samsat Bengkulu mendapat penilaian sangat baik dan baik dari Kemenpan RB.
"Tahun kemarin dari 2 unit kerja yang dijadikan tempat penilaian itu Samsat dan Dinas PMPTSP. Alhamdulilah kita kategori sangat baik (A) dan Dinas PMPTSP mendapat kategori baik. Kita berharap dua - duanya A, sehingga secara akumulasi nilai pelayanan publik di Provinsi Bengkulu ini A. Tinggal sedikit saja untuk mencapai A, kita tahun kemarin berada di urutan 12 dari 24 Provinsi, mudah - mudahan tahun ini 10 besar," harap Gotri.
Diketahui bahwa, kunjungan Asisten Deputi Koordinasi Pelaksanaan Kebijakan dan Evaluasi Pelayanan Publik Wilayah I bersama Tim terkait dengan reformasi birokrasi khususnya mengenai pelayanan publik.
"Yang jelas pemerintah daerah selalu punya komitmen untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik, pelayanan publik itu diukur berdasarkan hasil penilaian dari Kemenpan RB," ujarnya.
Terpisah Asdep Koordinasi Pelaksanaan Kebijakan dan Evaluasi Pelayanan Publik Wilayah I, Jefrey Erlan Muller bahwa ada 2 aspek yang menjadi evaluasi Kemenpan RB, yakni kinerja pemerintah daerah dan kualitas layanan publik.
Masyarakat harus merasakan kehadiran pemerintah melalui pelayanan publik yang maksimal, pelayan publik yang maksimal tentu ditopang oleh Aparatur Sipil Negara yang siap baik dari segi SDM, organisasi, anggaran hingga pengawasan.
"Kami melihat fakta - fakta di lapangan seperti apa, kami dari Kemenpan adalah memberikan pembinaan, kita tidak mencari salah dan benar, tetapi bagaimana ini menjadi baik dan baik, proses inilah yang kita sebut sebagai inovasi," ujar Jefrey.
Jefrey pun mencontohkan Samsat Bengkulu yang telah memiliki kinerja baik yang dapat menjadi role model atau contoh bagi Samsat - samsat lain di seluruh Indonesia untuk datang belajar.
"Contoh - contoh ini kami sebut sebagai corporate university, kenapa disebut demikian karena lembaga - lembaga lain, di luar lembaga pemerintah yang lain baik pemerintah pusat itu belajar datang belajar ke sini," pungkasnya. (CE2)
Ingin Berlangganan Koran? Hubungi Whatsapp +628 2178 6396 51