Soal Dugaan Makanan Mengandung Racun, Penyidik Masih Tunggu Hasil Labfor

Selasa 04-01-2022,08:36 WIB
Reporter : Sari Apriyanti
Editor : Sari Apriyanti

CURUPEKSPRESS.COM, KEPAHIANG - Penyidik tindak pidana tertuntu (Tipiter) Sat Reskrim Polres Kepahiang, belum melakukan pemeriksaan terhadap donatur penyedia makanan menu buka puasa yang diduga mengandung racun, hingga mengakibatkan 70 santri Pondok Pesantren (ponpes) Entrepreuner Hafidz Quran Desa Embong Ijuk Kecamatan Bermani Ilir Kepahiang mengalami mual dan muntah hingga harus dilarikan ke RS.

BACA BERITA TERKAIT DISINI:

Puluhan Santri Ponpes Qoryatul Qur’an Keracunan, Paska Santap Menu Buka Puasa

Cari Penyebab 70 Santri Keracunan, Sampel Makanan Dikirim ke Labfor

Dikatakan Kapolres Kepahiang AKBP Suparman SIK, MAP melalui Kasat Reskrim AKP Welliwanto Malau, SIK, MH yang didampingi Kanit Tipiter Ipda Pipin Nurcholis, SH, karena saat ini pihaknya belum dapat menentukan siapa yang harus bertanggung jawab dari persolanan tersebut, karena sejauh ini pihaknya juga masih menunggu hasil pemeriksaan sampel berbagai macam makanan itu dari BPOM Bengkulu.

"Belum ada yang kami periksa, karena donaturnya ada 3 orang sehingga kami belum bisa menentukan dari makanan mana yang membuat 70 santri itu keracunan," ucap Pipin.

Dijelaskannya, sedikitnya ada 7 macam sampel makanan yang saat ini tengah dilakukan pemeriksaan di BPOM Bengkulu. Diantaranya Mie, tempe, sayur kacang, nasih putih, kue bolu, air putih, daging ayam, kotak pembungkus makanan.

"Kami masih tunggu hasil pemeriksaan dari BPOM dulu, setelah nanti diketahui hasilnya pasti akan kita periksa untuk dimintai keterangan," ujarnya.

Tapi terkait perkara yang saat ini tengah ditangani pihaknya, sampai Kanit, setidaknya sudah ada 3 orang yang dimintai keterangan diluar dari para donatur.

Sekedar mengulas Senin (27/12) 57 Santri Pondok Pesantren (ponpes) Entrepreuner Hafidz Quran Desa Embong Ijuk Kecamatan Bermani Ilir harus dilarikan ke Puskesmas Embong Ijuk dan 13 orang harus dilarikan ke RSUD Kepahiang.

Ini dikarenakan 70 santri tersebut mengalami mual, pusing dan muntah-muntah setelah selesai menyantap menu buka puasa yang disediakan para donatur, diduga ada makanan yang mengandung racun. Polisi yang mengetahui kejadian ini seketika itu juga langsung mengamankan semua sisa makanan untuk dilakuan pemeriksaan. (CE7)

Tags :
Kategori :

Terkait