4 Fakta Menarik Tentang Kabupaten Kepahiang

Sabtu 31-08-2024,20:25 WIB
Reporter : Farel
Editor : Desi AP

 

3. Ibu Kota Perjuangan

Pada periode 1945--1948, Kepahiang dikenal sebagai ibu kota Kabupaten Rejang Lebong dan menjadi ibu kota perjuangan. Itu karena Kepahiang menjadi pusat pemerintahan sipil dan seluruh kekuatan perjuangan, yaitu Laskar Rakyat, Badan Perlawanan Rakyat (BTRI dan TKR).

Sewaktu Agresi Militer Belanda Ke II, seluruh kekuatan Kabupaten Rejang Lebong di Kepahiang dimusnahkan oleh Belanda sehingga, pemerintah menumpang di Kota Curup. Sejak saat itu, mulai 1956, Curup ditetapkan sebagai ibu kota Kabupaten Rejang Lebong.

Para tokoh masyarakat Kepahiang terus memperjuangkan agar Kepahiang menjadi ibu kota provinsi dan kota administratif, tetapi tidak berhasil. Akhirnya, sesuai dengan Keputusan Mendagri Nomor 39 Tahun 2003, Kepahiang resmi berdiri sendiri menjadi kabupaten.

BACA JUGA:Sejarah Zebra Cross dan Fungsinya

BACA JUGA:Alor Nusa Tenggara Timur, Objek Wisata Budaya dan Sejarah

 

4. Tari Kejei

Tari Kejei merupakan tarian tradisional Suku Rejang. Tari Kejei biasanya dipentaskan setiap upacara kejei berlangsung.

Upacara Kejei merupakan acara hajatan terbesar karena dapat mengangkat derajat kejei, orang yang mampu, dengan pemotongan kerbau, kambing, atau sapi sebagai syarat sahnya upacara ini.

Tari ini dimainkan oleh para remaja di pusat desa pada malam hari dengan penerangan lampion. Tari Kejei juga sebagai ajang perkenalan antara laki-laki dan perempuan Suku Rejang.

Hal yang khas dari tarian ini terdapat pada alat musik pengiring yang terbuat dari bambu, salah satunya seruling. Gerakan tari yang dilakukan pun berkelompok dengan membentuk lingkaran saling berhadapan searah jarum jam.

Kategori :