3. Gangguan metabolisme dan dehidrasi
Obat diet seringkali bekerja dengan mempercepat metabolisme tubuh atau mengurangi nafsu makan.
Namun, cara kerja ini bisa mengganggu keseimbangan metabolik alami tubuh.
Penggunaan obat diet yang mengurangi nafsu makan dapat menyebabkan kurangnya asupan nutrisi yang penting, yang mengarah pada kekurangan gizi.
Selain itu, beberapa obat diet diuretika dapat menyebabkan dehidrasi, yang berisiko menurunkan fungsi tubuh secara keseluruhan.
4. Efek psikologis dan gangguan pola makan
Obat diet yang mengandung stimulan dapat memengaruhi kondisi psikologis seseorang.
Efek samping seperti kecemasan, insomnia, dan perubahan suasana hati sering terjadi pada pengguna obat diet.
Selain itu, penggunaan obat untuk menurunkan berat badan dapat memperburuk hubungan seseorang dengan makan, yang berpotensi menyebabkan gangguan pola makan seperti anoreksia atau bulimia.
Obat diet juga bisa menyebabkan ketergantungan psikologis, di mana seseorang merasa perlu terus mengonsumsi obat tersebut meskipun tubuh sudah menunjukkan tanda-tanda negatif.
BACA JUGA:Diet Detoksifikasi, Apakah Aman untuk Dilakukan?
BACA JUGA:Cara Diet Menurunkan Berat Badan tanpa Lapar
5. Ketergantungan dan risiko penyalahgunaan
Sebagian obat diet mengandung zat-zat yang dapat menyebabkan ketergantungan.
Pengguna yang terbiasa mengonsumsi obat diet untuk menurunkan berat badan mungkin merasa "terjebak" dalam penggunaan produk tersebut.