KEPAHIANG, CE - Sebanyak 200 peserta Lawatan Sejarah Nasional (Lasnas) Selasa (16/5) kemarin, berkunjung ke kebun teh Kabawetan. Kedatangan peserta Lasnas dipimpin oleh ketua tim, Amurwani (Kasub bid Sejarah Nasional) mewakili Direktorat Sejarah Kemendikbud. Hadir pula dalam acara Kajari Kepahiang H Wargo SH, Kabag Sumda Kompol Edi Susanto, perwakilan Pengadilan Negeri, serta Kepala OPD, tamu undangan.
Dari 200 pelajar se Indonesia yang berkunjung ke objek wisata kebun teh Kabawetan tersebut merupakan pelajar yang diutus mewakili 34 provinsi. Mulai dari Provinsi Aceh hingga Papua. Bertempat di lapangan Galaksi Kabawetan kedatangan Peserta Lasnas dan rombongan disambut langsung oleh Ir Agus pimpinan PT Sarana Mandiri Mukti. Dalam sambutannya mengatakan ucapan selamat datang kepada peserta lasnas. "Saya mengucapkan selamat datang kepada seluruh peserta Lasnas di Kabupaten Kepahiang, sebelumnya saya menjabarkan sejarah singkat perkebunan teh Kabawetan, yang nanti seluruh peserta bisa berkunjung ke perkebunan, waktunya 1 jam insya Allah bisa bermanfaat bagi kita semua," sampai Ir Agus. Ia menjabarkan sejarah singkat dihadapan peserta lasnas. "Perkebunan teh Kabawetan ini sudah berusia 92 tahun, dimulai pada pembukaan lahan 1925 oleh org Belanda land goven ditanam kopi,kina dan pada Tahun 1933 ditanam teh dan pembanguan pabrik teh hitam," papar Ir Agus. Selanjutnya masih menurut Ir Agus pada Tahun 1942 -1945 mulai diambil alih Pemerintah Jepang, hingga kemudian pada Tahun 1945 diambil oleh pemerintah Indonesia. Tak sampai disitu pada Tahun 1965 pemerintah menunjuk PT Trilinga dikelola, namun finansial dan ekonomi terjadi penurunan kelolah. Tahun 1968 Bengkulu berdiri dan memisahkan diri dari Sumsel, namun PT Kabawetan tahun 1979 dibentuk atas dasar rekomendasi Pemprov Bengkulu. Seiring dengan itu 1980 H Abdul Kholiq bentuk PT Panca Mukti,beri kesempatan kepada penanam saham. "Terakhir pada Tahun 1989 PT Sarana Mandiri Mukti perkebunan teh Kabawetan, dibentuk hingga saat ini," ungkap Agus. Hingga akhirnya Agus mengatakan sempat mengalami pasang surut yakni krisis ekonomi. "Perlu diketahui pada Tahun 2007 perusahaan mengalami krisis, kerjasama dengan PT Bukit Daun Rejang Lebong, dengan sistem pemberian free Rp 100 rupiah pucuk basah, tetapi pada Tahun 2009 kepemilikan PT SMM diambil alih PT kabepe chakra," ujar Agus. Sementara itu dalam arahannya Bupati Kepahiang Dr Ir Hidayatullah Sjahid MM mengucapkan selamat datang dan harapannya objek wisata kebun teh Kabawetan bisa dikenali oleh dunia luar. "Selamat datang dikabupaten kepahiang, terima kasih kepada panitia Lasnas mau berkunjung ke Kepahiang. Harapan kami kehadiran lasnas memperkenalkan Kepahiang keduniaan, produk unggulan kopi di Kepahiang. Ada 2 jenis kopi robusta dan arabica, lada dan pala,ada objek vital PLTA Musi diujanmas Kepahiang, agrowisata kebun teh,air terjun,danau dan beberapa tanaman khas," jelas Bupati dalam sambutannya. Ia juga membeberkan bakal potensi yang 1 dimiliki kabupaten Kepahiang. "Selain potensi objek wisata kebun teh kabawetan, Kepahiang juga memiliki potensi panas bumi geotermal, sekarang sejak dijajaki untuk dikembangkan, Kepahiang didominasi dengan hutan lindung," papar Bupati. Di sisi lain Mewakili Lasnas Direktorat 1 sejarah Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, Amurwani mengucapkan kata terima kasih kepada pemerintah Kabupaten Kepahiang dan PT SMM yang telah menerima rombongan Lasnas. (CE3)200 Peserta Lasnas Kunjungi Kebun Teh Kabawetan
Rabu 17-05-2017,16:36 WIB
Editor : Curup Ekspress
Kategori :