Disperkan: Ulah Pedagang Manfaatkan Momen
CURUP, CE - Pengendalian harga daging sapi yang sempat melonjak hingga Rp 140 ribu kemarin merupakan tanggungjawab pihak Dinas Perdagangan KUKM dan Perindustrian (Perindag). Pasalnya dikatakan Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan (Disperkan) Rejang Lebong, Akhmad Rifai melalui Kabid Peternakan, Hendra Yani SPt bahwa kenaikan tersebut memang merupakan bentuk pemanfaatan pedagang yang seenaknya menaikkan harga karena meningkatnya kebutuhan masyarakat.
"Sebenarnya kenaikan haga itu bukan karena stok yang sedikit, akan tetapi hal tersebut memang merupakan tindakan spontan dari para penjual daging yang memanfaatkan momen Ramadhan," sampainya. Diungkapkan oleh Hendra bahkan untuk stok daging sendiri bisa dikatakan cukup dan bahkan berlebih. Bisa dipastikan tidak akan ada kekurangan ataupun kelangkaan daging sapi hingga akhir ramadhan mendatang.
"Stok sapi kita dipastikan cukup dan bahkan bisa dikatakan berlebih hingga menjelang lebaran nanti,' ungkapnya. Untuk total keselurhan saat ini bahkan ada sebanyak 706 ekor sapi yang sudah dipersiapkan oleh pihak Disperkan. Bahkan dengan pemotongan hewan yang setiap harinya ditambah menjadi 5 ekor perhari dan bahkan penambahan 100 ekor sapi pada menjelang idul fitri mendatang hal tersebut tidak akan menimbulkan dampak kekurangan.
"Terkadang jika bercermin dengan pemotongan yang biasanya di RPH saja, bakan setiap kali ada pemotongan bahkan terkadang masih bersisah dan tidak habis," katanya. Dengan bercermin dari stok jumlah sapi yang saat ini tersedia sehingga sama sekali tidak memungkinkan jika terjadinya kenaikan harga. Dengan jumlah sapi yang lebih dari cukup itu seharusnya kenaikan harga sangat kecil potensinya.
"Kami wewenangnya hanya menjaga agar ketersedian tidak kurang, sedangkan untuk ksabilan harga tentunya itu bukan wewenang kami," pungkasnya. (CE2)