Tolak Dipindahkan ke SN, Pedagang Kuliner Mogok Jualan

CURUP, CE - Sebanyak 70 pedagang kuliner malam atau yang tergabung dalam Himpunan Pedagang Pasar Mambo (HPPM) terhitung sejak Senin (17/10) kemarin mogok jualan. Ini lantaran karena pihaknya menolak untuk dipindahkan ke lapangan setia negara.

Ketua HPPM, Supono mengatakan bahwa aksi mogok jualan sebagai aksi unjuk rasa terhadap pembangunan pasar kuliner di lapangan setia negara. Menurutnya, jika dipindahkan ke lapangan setia negara karena pihaknya beranggapan bahwa kawasan tersebut dinilai tidak strategis bahkan perputaran ekonomi sulit berjalan dan sudah barang tentu akan merugikan para pedang kuliner sendiri.

"Aksi ini kami gelar sebagai bentuk penolakan kami untuk dipindahkan berjualan ke lapangan Setia Negara yang kami nilai tidaklah strategis. Ini justru menjadi pemicu dan melumpuhkan perekonomian yang ada," ujarnya. Disampaikannya bahwa aksi sendiri direncanakan akan dilakukan selama 3 malam berturut-turut. Bahkan menurutnya, aksi ini juga diikuti banyak pedagang mulai dari pedagang kuliner yang biasa berjualan di kawasan Bang Mego, jalan Suprapto, Pasar Atas, jalan merdeka hingga Simpang Lebong. "Sejak malam ini (kemarin, red) hingga diprakirakan Kamis kami akan mogok jualan," sampainya.

Terpisah Kapolres Rejang Lebong AKBP Napitupulu Yogi Yusuf SH SIK saat berada di lokasi mogoknya pedagang kuliner jualan mengatakan bahwa pihaknya berharap kepada para pedagang agar tidak mudah terprovokasi atas tindakan melanggar hukum. Karena menurutnya situasi seperti ini sangat rentan dimanfaatkan oknum yang tidak bertanggungjawab. Menindaklanjuti hal tesebut, Kapolres RL akan meminta bawahannya untuk meminta agar dapat memfasilitasi para pedagang kuliner sedikit berdiskusi atas permasalahan tersebut sembari dicarikan solusinya.

"Agar tidak terjadi kesalahpahaman, nanti kita akan memfasilitasi pedagang untuk bertemu dengan pihak Pemkab RL agar dipertemukan untuk diskusi agar solusi yang diberikan menguntungkan berbagai pihak," tandasnya. (CE5)