Jasad Petani Ditemukan Membusuk Dalam Pondok

Jumat 02-02-2018,22:10 WIB
Reporter : Curup Ekspress
Editor : Curup Ekspress

KEPAHIANG, CE - Warga Desa Penanjung Panjang tepatnya dikawasan kebun kopi Rimbo Donok dihebohkan dengan penemuan mayat. Diketahui mayat tersebut seorang petani kopi dengan nama Kalel bin Jaian (75) warga Desa Tebing Penyamun kecamatan Tebat Karai.

Penemuan Mayat Kalel pada Jumat (02/2) sekitar pukul 11.30 wib pertama kali diketahui oleh Samsul Hadi (46) bersama Robi Ali (30) yang juga warga Desa Tebing Penyamun yang merasa curiga saat hendak kekebun kopi, namun saat melintas didepan pondok milik Kalel yang banyak dikerumuni lalat,dan bau menyengat.

Atas penemuan mayat tersebut, Samsul Hadi bersama Robi Langsung menghubungi polisi terdekat.

Kapolres kepahiang AKBP Pahala Simanjuntak Sik melalui Iptu Eri Erison saat dikonfirmasi membenarkan hal tersebut.

"Informasi kami dapat dari masyarakat yang hendak ke kebun, Samsul Hadi dan Robi, saat melintas pondok mencium bau busuk yang menyengat, kemudian pondok dalam kondisi terbuka dan banyak lalat yang mengerumbungi sekitar pondok atas informasi tersebut kami bersama masyarakat langsung menuju TKP," sampai Kapolsek Tebat Karai Eri Erison saat ditemui di RSUD Kepahiang.

Ia menjelaskan jika Alm Kalel ditemukan tewas di pondok dalam kondisi telentang tanpa mengenakan celana.

"Kondisi mayat Kalel ditemukan dalam kondisi terlentang tanpa mengenakan celana, hanya menggunakan baju kemeja berwarna coklat," ujar Kapolsek.

Sementara itu,salag seorang anak Alm Kalel yakni Suratman (35) juga warga Desa Tebing Penyamun mengatakan jika ayahnya sempat bertemu dengan dirinya sekitar 1 minggu yang lalu.

"Bapak memang sering nginap dikebun, sekitar 2 minggu dia sudah nginap dikebun kopi karena mulai memasuku musim panen,bahkan 1 minggu yang lalu saya terakhir ketemu bapak,"terang Suratman anak ke 5.

Dijelaskan oleh Suratman jika Bapaknya tidak memiliki riwayat sakit keras, hanya sakit gatal-gatal.  "Bapak tidak ada riwayat sakit keras, cuma sakit gatal -gatal," ujarnya.  Terpisah, dr Yulitri yang sempat mengambil visum terhadap jenazah mengatakan jika dari kondisi tubuh mayat sudah diperkirakan tewas lebih dari 1 minggu, tidak ada tanda-tanda kekerasan.

"Dari pemeriksaan terhadap kondisi jenazah, diperkirakan sudah meninggal dunia sekitar 1 minggu bahkan lebih, karena kondisi mata sudah membusuk dan membelatung,kemudian hidung juga sudah mulai rusak, kulit sudah mengelupas,dan tidak ada tanda -tanda kekerasan," jelas dr Yulitri.

Usai dilakukan visum, pihak korban menolak melakukan otopsi dengan membuat surat pernyataan secara tertulis.  "Pihak keluarga korban diminta membuat surat pernyataan bahwa menolak untuk dilakukan otopsi terhadap jenazah, kita persilahkan jika pihak keluarga akan segera memakamkan," demikian dr Yulitri.(CE3)

Tags :
Kategori :

Terkait