KEPAHIANG, CE - Hujan deras yang tidak kunjung berhenti dari Selasa (23/6) sampai dengan malam sekira pukul 23.00 WIB kemarin, tidak hanya menumbangkan pohon besar yang hingga menutupi badan jalan lintas Bengkulu - Kepahiang yang ada di Desa Tebat Monok, hingga terjadinya kemacetan panjanh kendaraan.
Hari yang sama sedikitnya dari pantauan CE ada 4 rumah dan 1 bidang sawah dan kolam ikan warga di Kelurahan Pasar Ujung, ikut terendam.
Peristiwa ini akibat baiknya permukaan air Sungai Sempiang yanh tidak mampu menampung luapan air.
Data terhimpun hingga pukul 22.30 WIB Selasa malam kemarin 4 rumah tersebut masing-masing milik Sinto (50) warga lingkungan Sidodadi RT 13, Kandar (46) RT 10, Ujang Suardi (52) dan rumah milik Mulyadi (45) yang keduanya RT 9. Kemudian 1 bidang sawah milik Radiman Almarhum dan kolam ikan Milik Rinto yang juga ikut terendam.
Yang terparah dialami Kandar luapan air Sungai Sempiang merendam rumahnya hingga mencapai 1,5 meter dan terpaksa haris diungsikan ke tempat yang lebih tinggi.
"Air mulai naik sudah sejak sore sebelum magrib, tapi belum sampai masuk.kedalam rumah. Hanya saja sekira pukul 20,30 WIB ari mulai berangsur masuk hingga tadi (Kemarin,red) mencapai ketinggian 50 CM," ungkap Sinto
Dijelaskannya, kondisi seperti ini sudah menjadi langanan tahunan setiap musim hujan datang. Karena itu Sinto meminta adanya perhatian pemerintah untuk pemasangan tanggul atau pelapis yang bisa menvegah terulangnya peristiwa tahuan ini.
"Pemasangan tanggul atau pelapis dibantaran sungan sempiang ini memang sudah kami usulkan, karena wilayah ini memangnmenjadi wilayah langan banjir jika musim hujan," terang Lurah Pasar Ujung Rehdo Tantawi yang hadir langsung membantu evakuasi korban banjir
Ditanya kerugian yang dialami warganya akibat banjir kemarin, dirinya belum berani memastikan berapa kerugian yang dialami masing masing korban. Karena terang Redho, pihaknya sampai dengan kemarin masih terus memantau dan.menjaci informasi kemungkinan banjir yang terjadi Selasa malam kemarin juga terjadi di tempat lain.
"Untuk total kerugian dan berapa banyak rumah sawah dan lain lainnya yang ikut terdampak belum kami milili, karena kami terus memantau," singkat Lurah. (CE7)