CURUP, CE - Dinamika politik belakangan terus terjadi menjelang pelaksanaan Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pilkada) Rejang Lebong yang sudah di depan mata. Khususnya, dalam merebut sejumlah rekomendasi Partai Politik (Parpol) yang akan dijadikan sebagai perahu saat pendaftaran masing-masing bakal pasangan calon Bupati maupun Wakil Bupati di Komisi Pemilihan Umum (KPU) nanti. Seperti halnya Partai Golkar yang hingga saat ini belum mengeluarkan rekomendasi untuk mengusung salah satu bakal pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati di Kabupaten Rejang Lebong.
Kondisi ini tentunya menimbulkan banyak opini, spekulasi serta prediksi yang muncul dari kalangan elit politik di Rejang Lebong maupun di Propinsi Bengkulu. Salah satunya yaitu, sejumlah elit politik memprediksi jika hanya akan ada dua pasang Bakal Calon Bupati dan Wakil Bupati yang memiliki peluang besar mendapatkan rekomendasi untuk maju dalam pesta Demokrasi dari partai pemenang Pemilu Legislatif di Rejang Lebong ini. Yaitu, pasangan bakal calon Syamsul - Hendra (SAHE) dan pasangan bakal calon Susilawaty - Ruswan.
Berdasarkan penelusuran CE, prediksi tersebut muncul bukan tanpa alasan yang jelas, mengingat kedua pasangan bakal calon ini memiliki kekuatan khusus dalam melakukan lobi - lobi politik terhadap Partai berlambang pohon beringin tersebut. Seperti halnya pasangan SAHE. Kendati saat ini, SAHE telah mendaftarkan diri untuk maju Pilkada melalui jalur Perseorangan, namun kemungkinan untuk maju melalui jalur Parpol tetap memiliki peluang yang sangat besar, mengingat saat ini PKPU mengakomodir pasangan bakal calon yang terganjal maju melalui jalur perseorangan tetap bisa maju melalui jalur Parpol. Di tubuh SAHE sendiri sangat kental dalam kekuatan untuk melakukan lobi politik di Golkar, mengingat sosok calon wakil Bupati yang akan di usung merupakan anak kandung dari Bupati Rejang Lebong, Ahmad Hijazi yang merupakan salah satu Kader kental sekaligus pembesar partai Golkar di Rejang Lebong sejak tahun 1999 lalu. Selain itu, Hendra Wahyudiansyah sendiri juga merupakan adik kandung dari Ketua DPD Golkar Kabupaten Rejang Lebong, Andrian Wahyudi. Keberadaan kedua Kader elit Golkar ini sangat menguntungkan bagi SAHE untuk mendapatkan rekomendasi Golkar untuk maju dalam Pilkada Desember 2020 mendatang.
Sementara pasangan bakal calon, Susilawaty - Ruswan atau SR juga memiliki peluang besar mendapatkan rekomendasi Partai politik berwarna kuning tersebut. Pasalnya, di tubuh SR juga terdapat sejumlah sosok kader elit sekaligus pembesar partai Golkar di Rejang Lebong ini. Salah satunya yaitu, sosok calon Wakil yang digandeng oleh Susilawaty sendiri, yaitu Ruswan. Ruswan merupakan salah satu kader pembesar partai Golkar sejak era tahun 2000 lalu. Selain itu,di tubuh SR sendiri juga sudah terhendus keberadaan Yusrizal M.BE mantan anggota dewan terpilih sebanyak 4 kali periode yang juga merupakan kader elit partai Golkar di Rejang Lebong ini. Kemungkinan SR mendapatkan rekomendasi partai Golkar juga semakin diperkuat dengan telah diundangnya Susilawaty - Ruswan sebagai satu - satunya pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Rejang Lebong yang diundang dalam acara Musda DPW Golkar Propinsi Bengkulu beberapa waktu yang lalu.
"Jelas. Khusus untuk Golkar sendiri, kami terus melakukan lobi-lobi politik untuk mendapatkan rekomendasi tersebut. Bahkan, kami sendiri sangat yakin jika nantinya rekomendasi yang turun dari DPP Partai Golkar diberikan kepada pasangan calon SR," tegas Ketua Tim Pemenangan SR, Sofian Junaidi, Rabu (15/7).
Sementara itu, setelah lama bungkam, DPD Golkar Rejang Lebong akhirnya angkat bicara terkait rekomendasi Pemilukada Rejang Lebong mendatang. Secara tegas, Sekretaris DPD Golkar Rejang Lebong, Ir Gustisyaf secara khusus menyampaikan kepada Curup Ekspress, Rabu (15/7) di ruang kerjanya mengatakan, rekomendasi partai berlambang pohon beringin itu akan turun paling lambat akhir Juli 2020 ini.
Dijelaskan Gustisyaf, tidak menutup kemungkinan rekomendasi pengusungan pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati yang turun dari Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Golkar yang dikeluarkan pada akhir Juli 2020 mendatang justru diberikan kepada pasangan calon yang tidak sama sekali pernah mengikuti proses penjaringan di tingkat daerah.
"Sampai hari ini (kemarin, red) siapa nama yang akan kita usung nantinya itu masih misteri. Sebab belum ada pemberitahuan apapun dari DPP Golkar terkait hal itu. Namun, untuk diketahui, DPP Golkar memiliki kewenangan sendiri untuk menentukan siapa calon yang akan diusung. Sebab, DPP Golkar juga melakukan survei Elektabilitas sendiri untuk menjaring serta menentukan siapa sosok figur yang layak diusung pada Pilkada nanti. Apalagi, Golkar merupakan partai pemenang pemilu legislatif di Rejang Lebong ini. Tentu tidak akan mau asal pilih kandidat yang akan di usung," ujar Gustisyaf.
Diakui Gustisyaf, jauh hari sebelumnya, melalui proses penjaringan yang dilakukan oleh DPD Golkar Rejang Lebong, ada 5 nama figur yang telah diajukan ke DPP Golkar untuk selanjutnya diseleksi yaitu Syamsul Effendi, Hendra Wahyudiansyah, M Fikri Thobari, Robiansyah dan Herman Tohir.
"Kelima nama ini sudah kita ajukan hingga ke DPP Golkar. Namun, sesuai SE DPP Golkar nomor 28 tahun 2019 tentang rekruitmen calon Kepala Daerah, DPP memiliki kewenangan penuh untuk menentukan siapa figur yang akan diusung lantaran DPP Golkar juga memiliki mekanisme khusus serta melakukan survei elektabilitas sendiri dalam menentukan figur yang akan diusung nantinya," tegas Gustisyaf.
Kendati begitu, sambung Gustisyaf, untuk kepastian siapa figur yang akan di usung sebaiknya tetap menunggu surat pemberitahuan dari DPP Golkar yang akan turun paling lambat akhir Juli mendatang.
"Yang jelas kita tunggu saja hasilnya nanti. Jadi tidak asal tebak. Memang harus kita akui, rekomendasi partai Golkar sangat diperebutkan oleh sejumlah pasangan bakal calon di RL ini mengingat Golkar adalah partai pemenang Pemilu legislatif dan memiliki jumlah kursi terbanyak di DPRD RL yaitu sebanyak 5 kursi. Sehingga memiliki kekuatan khusus untuk memenangkan Pilkada 2020 mendatang," tegas Gustisyaf. (CW1)