Kasus Asusila Dipengaruhi Faktor Pendidikan dan Ekonomi

Senin 27-07-2020,10:45 WIB
Reporter : Curup Ekspress
Editor : Curup Ekspress

KEPAHIANG - Tindak kriminal asusila, seperti pencabulan, erat kaitannya disebabkan oleh dengan faktor ekonomi serta pendidikan yang rendah. Hal itu diungkapkan oleh Wakil Bupati yang juga Ketua T2P2A Kabupaten Kepahiang Neti Herawati, S.Sos

Dikatakakannya, hampir rata-rata tindak pelecehan seksual yang terjadi di wilayah Kabupaten Kepahiang baik korban dan pelakunya, mayoritas ekonomi menengah kebawah dan berpendidikan dibawah SMP.

“Biasa yang kejadian itu, gara-gara pendidikan antara korban sama pelaku ini yang kurang. Bahkan beberapa pelaku ini dengan ekonomi rendah. Biasanya itu juga jadi penyebab adanya tindakan asusila,” kata Wabup beberapa waktu lalu.

Wabup mengungkapkan, yang menjadi tragisnya lagi, beberapa kasus asusila pelecehan anak yang ditangani pihaknya, bersama Unit PPA Polres Kepahiang, antara korban dan pelaku ini memiliki hubungan keluarga yang cukup dekat. Selain itu, ironisnya lagi, beberapa korban hampir rata-rata masih di bawah umur dan mendapatkan ancaman dari pelaku.

“Kadang hubungan antara ponakan sama paman sendiri. Ada juga beberapa waktu lalu, anak tirinya sendiri yang menjadi korban. Rata-rata korban ini diancam, supaya tidak ditahu sama orang lain. Ancamannya itu bervariasi, ada yang diancam dibunuh ataupun dipukuli,” jelasnya.

Dengan kondisi itu, sebut Wabup membuat pihaknya gencar melakukan sosialisasi mengenai perlindungan anak. Bahkan, pihaknya juga menggandeng psikiater dan Unit PPA Polres Kepahiang agar bisa menekan tindakan asusila, yang dikatakan Wabup hingga Juli ini saya T2P2A Kepahiang sudah mendapatkan laporan ada 7 kasus tindak asusila yang terjadi di Kabupaten Kepahiang.

Lanjut Wabup, sosialisasi yang dilakukan itu, dengan harapan selain untuk menangkal tindak asusila kepada anak dibawah umur juga untuk memberikan pemahaman mengenai perilakuan menyimpang lainnya yang kerap dilajukan anak-anak dibawah umur.

“Kita gencar lakukan sosialisasi kesekolah-sekolah juga. Harapan kami, si anak ini bisa menjaga diri agar terhindar dari perlakuan tindak asusila, dan sekolah wajib melakukan pengawasan. Peran orang tua juga sangat berperan penting dalam pengawasan anak ketika berada di luar jam sekolah,” ujarnya.

Karena tanggung jawab tegas Wabup menjadikan Kepahiang sebagai Kabupaten yang ramah anak, bebas dari tindak asusila, tidak hanya bisa dibebankan pada pemerintah, tugas dan tanggung jawab orang tua jauh lebih penting, pendidikan ahlaq dan moral, juga wajib ditanamkan pada anak sejak dari rumah dan anak masa dalam pembelajaran. (CE7)

Tags :
Kategori :

Terkait