BENGKULU, CE - Sektor perumahan (properti) digadang-gadang dapat menjadi salah satu leading sektor dalam menopang pemulihan ekonomi daerah. Diungkapkan Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi Bengkulu, Ir Mulyani bahwa hal ini mengingat sektor properti dapat menggerakkan lebih dari 140 industri.
"Sektor properti dapat menjadi salah satu leading sektor, karena memiliki multiplier effect yang besar dalam menggerakkan lebih dari 140 industri," sampainya.
Untuk itu ia meminta komunitas perumahan, baik bank kreditur, asosiasi pengembang atau Lembaga Jasa Keuangan untuk tetap mengedepankan pelayanan yang baik kepada masyarakat. Pihkanya juga sangat mendukung relaksasi regulasi dalam rangka peningkatan pelayanan, akan tetapi tidak dalam kualitas.
Kendati demikian pihaknya juga harus ketat dalam hal kontrol kualitas rumah dan pengembang, karena menjadi bagian dari tanggung jawab pemerintah dalam melindungi masyarakat.
"Dalam pembangunan rumah harus mengedepankan pelayanan dan kualitas," tuturnya.
Disisi lain, Ia mengaku, pihaknya juga akan terus mendorong para pelaku sektor perumahan (properti) untuk menjadi salah satu leading sector dalam menopang pemulihan ekonomi daerah. Kolaborasi Pemerintah dengan berbagai entitas untuk relaksasi regulasi, perluasan skema pembiayaan dan penyediaan perumahan diharapkan dapat mengakselerasi pertumbuhan sektor properti yang memiliki efek berganda (multiplier effect) yang besar pada sektor lain.
"Kita berharap kolaborasi antara pemerintah dan pengembang diharapkan dapat menumbuhkan perekonomian di daerah," pungkasnya.
Terpisah Ketua DPD REI Bengkulu, Suprayitno mengaku, sektor properti bisa bertahan karena di dukung oleh kebijakan pemerintah dengan stimulus pembiayaan termasuk juga restrukturisasi dalam pemulihan ekonomi nasional. Meski begitu, penjualan properti saat ini masih cukup sulit dalam kondisi pandemi Covid-19 yang belum berakhir.
"Paling berat itu pada marketing di mana penjualan saat ini dituntut untuk bisa beradaptasi dengan kenormalan baru. Kami juga sudah bekerja secara online tetapi hasilnya memang belum bisa maksimal karena daya beli juga turun," ujarnya.
Ia berharap, pemerintah harus terus mencegah penularan Covid-19 secara sungguh-sungguh agar aktivitas ekonomi tetap jalan. Selain itu, daya beli masyarakat pun harus dijaga pemerintah dan perlu dikampanyekan untuk mendorong masyarakat berbelanja guna meningkatkan konsumsi rumah tangga.
"Pemerintah harus mampu mencegah penularan Covid-19 sekaligus mendorong daya beli masyarakat juga," singkatnya. (CE2)
Klik Juga Icon Medsos CE Dibawah Ini: