CE ONLINE - Jika tidak ada aral melintang, Kebijakan Umum Anggaran (KUA) dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (PPAS) akan dibahas pada Senin (14/9) hari ini. Anggota Badan Anggaran (Banggar) DPRD Provinsi Bengkulu, Edwar Samsi mengatakan, pembahasan APBD-P telat lantaran terjadinya wabah covid-19.
Dimana seharusnya, pada bulan Agustus lalu pembahasan APBD-P telah mulai. Namun keterlambatan terjadi akibat adanya Pandemi Covid-19.
"Kita memaklumi jika adanya keterlambatan pembahasan APBD-P, karena adanya pandemi Covid-19," sampainya.
Menurut Edwar, jika pembahasan APBD-P cepat dilakukan, maka dibulan September ini bisa disahkan. Sampai saat ini, Banggar belum mengetahui kegiatan mana saja yang bergeser dan tidak terlaksanakan di APBD murni 2020.
Lebih jauh ia menyebutkan, dalam pembahasan KUA-PPAS akan diketahui, kegiatan mana saja yang akan bergeser dan tidak terlaksana di APBD murni. Sehingga kegiatan yang tidak terlaksana bisa dialihkan untuk kegiatan lain di APBD-P.
"Jika KUA-PPAS sudah selesai kita bahas, maka baru nanti dibuat nota kesepamahaman. Setelah itu baru gubernur menyurati OPD untuk penyusunan APBD-P," ujar Edwar.
Sebelumnya Edwar mengungkapkan, pihaknya meminta untuk APBD-P diprioritaskan untuk pemulihan covid-19. Karena kata Edwar, jika digunakan untuk pengerjaan proyek fisik maka hasilnya tidak akan maksimal lantaran hanya menyisahkan waktu lebih kurang 3 bulan.
"Maka kita minta APBDP difokuskan untuk penanganan covid-19. Karena saat ini kasus covid-19 di Bengkulu terus bertambah," ungkapnya.
Terpisah Anggota Banggar DPRD Provinsi Bengkulu Usin Abdisyah Putra Sembiring menilai, untuk APBDP Provinsi Bengkulu yng menjadi prioritas akan dibahas yakni dana covid-19. Yang sebelumnya apakah sudah benar dialokasikan dengan tepat kepada masyarakat Provinsi Bengkulu.
"Kita harapkan APBD Perubahan tahun ini bisa lebih fokus pada penyelesaian Covid-19," singkatnya. (CE2)
IKUTI JUGA AKUN MEDSOS CE DIBAWAH INI: