Dispar Perketat Pengawasan Objek Wisata

Senin 26-10-2020,10:17 WIB
Reporter : Delpa Iswarani
Editor : Delpa Iswarani

CE ONLINE - Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Provinsi Bengkulu, Irsan Setiawan bahwa pihaknya sejauh ini telah memperketat pengawasan di sejumlah destinasi wisata. Pengelola objek wisata wajib menyediakan tempat cuci tangan, kewajiban masker, dan harus diperiksa kondisi kesehatannya dengan mengukur suhu tubuh.

"Kita sudah memperketat pengawasan, dimana pengelola objek wisata harus memastikan wisatawan selalu menggunakan masker. Kita juga mengimbau agar pengunjung destinasi wisata agar tidak menciptakan kerumunan dan selalu menjaga jarak," sampainya.

Diperkirakan, pada libur panjang pada 28-31 Oktober 2020 nanti diperkirakan akan ada lonjakan jumlah kunjungan wisata. Maka dari itu, Pemprov Bengkulu melalui Dinas Pariwisata Provinsi mengimbau agar wisatawan tetap mematuhi 3M, yakni memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak.

Irsan mengatakan, sejak destinasi wisata di Bengkulu dibuka, jumlah kunjungan belum kembali normal.

Jumlah wisatawan sempat tinggi pada Juli dan Agustus, atau awal dibukanya objek wisata dengan protokol khusus. Namun, jumlah kunjungan kemudian turun pada September dan Oktober ini.

"Kunjungan sekarang di bawah 50 persen dari keadaan normal. Libur atau akhir pekan biasanya sampai

1.000-1.500, sekarang sekitar 400-500 pengunjung," ujarnya.

Lebih jauh Irsan menyebutkan, pihaknya tetap menerapkan protokol ketat untuk mengantisipasi lonjakan pengunjung libur panjang nanti. Dengan begitu, risiko penularan Covid-19 bisa ditekan.

"Kami akan bekerja semaksimal mungkin untuk menekan kasus covid-19 di Bengkulu," ungkapnya.

Asisten III Setda Provinsi Bengkulu, Gotri Suyanto mengatakan, pemerintah menganjurkan masyarakat untuk nerlibur di rumah saja. Untuk Peringatan Maulid Nabi akan tetap dilaksanakan.

"Untuk kunjungan wisata nanti akan dibatasi 50 persen kapasitas maksimum pengunjung" kata Gotri.

Gotri juga mengimbau kepada seluruh ASN untuk tetap dirumah selama libur panjang cuti bersama. Ini sebagai contoh bagi masyarakat umum.

"Bagi ASN kita imbau di rumah saja dan tidak melakukan perjalanan. Sebagai ASN mereka harus memberikan contoh yang baik kepada masyarakat," pungkasnya. (CE2)

Tags :
Kategori :

Terkait