CE ONLINE - Anggota DPRD Kepahiang dari Fraksi Golkar Hendri, Amd, menyoroti rencana refocusing APBD 2021 untuk penanganan wabah virus corona di Kabupaten Kepahiang.
Dikatakan Hendri, jika mengacu pada keinginan pemerintah pusat anggaran yang harus disiapkan untuk penanganan wabah corona, baik yang diambil dari DAK dan DID mencapai Rp 41 miliar lebih.
Tentu anggaran besar tersebut akan banyak mengorbankan kegiatan kegiatan yang telah tersusun dalam buku APBD 2021. Karena itu Hendri, meminta TAPD Kepahiang untuk bisa membuat skala prioritas agar masyarakat tidak dirugikan dengan adanya pemangkasan tersebut.
"Sejauh ini kami belum mendapatkan laporan terhadap pelaksanaan refocusing, berapa besaran anggaran yang akan direfocusing, kegiatan apa saja yang terdampak. Tapi kalau dengar-dengar dari pemberitaan besaran yang diinginkan untuk kegiatan penanganan Covid-19 ini mencapai Rp 41 miliar yang ini diambil dari 8 Persen DAK sebesar Rp 32 miliar dan 30 persen DID yang besarannya mencapai Rp. 9 miliar," ungkap Hendri.
Masih dikatakan Hendiri, Rp 41 miliar belumlah seluruhnya, melalui pemerintah pusat pun DAU 2021 yang seharusnya diterima Pemkab Kepahiang juga telah mengalami pemangkasan mencapai Rp 13 miliar.
Dengan itu artinya akan ada Rp 54 miliar lebih keuangan Kabupaten Kepahiang 2021 tidak bisa dijalankan sebagaimaa yang telah direncanakan sejak awal.
"Refocusing ini perintah dan harus kita jalankan, pesan kami hanya satu jangan sampai ada kegiatan yang memang menjadi kebutuhan masyarakat, terabaikan karena alasan refocusing," tegasnya.
Untuk itu sampai Hendri, pihaknya berharap Pemkab Kepahiang melalui TAPD, untuk dapat menyusun skala prioritas kegiatan yang nanti akan dirasionalisasikan dengan anggaran yang tersisa. Dan Hendri pun berharap eksekutif dapat melibatkan DPRD dalam pelaksanaan refocusing, agar bisa dilakukan pembahasan secara bersama sama.
"Tentu saja tujuan refocusing, agar pemerintah bisa lebih cepat dalam penanganan wabah corona, tapi kebutuhan lain masyarakat tetap harus kita perhatikan, harapan kami DPRD tidak hanya menerima laporan hasil refocusing tapi juga dilibatkan, agar kita sama-sama tahu mana yang penting dan harus kuta dahulukan dan mana kegiatan penting tapi bisa kita lakukan penundaan," bebernya.
Karena itulah Hendri, meminta TAPD membuat skala prioritas kegiatan yang harus diutamakan yang nanti juga akan menjadi dasar dalam pelaksanaan pembahasan refocusing. (CE7)