CE ONLINE - Hujan deras yang terjadi Senin, (22/3) dari siang hingga malam, mengakibatkan puluhan rumah di 2 desa yakni Desa Tanjung Alam dan Desa Air Hitam Kecamatan Ujan Mas Kepahiang terendam banjir.
Hal ini merupakan luapan Sungai Air Lanang dan Sungai Air Gergasan, bahkan tinggi genangan air dari permukaan sungai naik mencapai 4 meter, hingga merendam puluhan rumah hingga 60 CM atau sebatas lutut orang dewasa.
Tokoh Muda Desa Tanjung Alam Meldan Ade Putra, S.Pd, yang dikonfirmasi, mengatakan jika musibah yang dialami dua desa bertetanggaan yang hanya dipisahkan alur sungai Air Lanang itu, sudah menjadi musibah musiman jika pada curah hujan yang tinggi seperti yang terjadi senin malam lalu.
Bahkan menurut Meldan, 2019 lalu, pernah terjadi banjir besar yang menimbulkan kerugian materi yang cukup besar akibat luapan kedua sungai tersebut.
"Ya kemarin (Senin, red) memang air Sungai Lanang dan Gergasan, sempat meluap, dan sempat menimbulkan kekhawatiran bagi kami takut kejadian 2019 lalu terulang," ungkap Meldan.
Ditegaskannya berkat koordinasi Pemerintahan 2 desa dengan pihak PLTA Musi Ujan Mas, kekhawatiran bisa segera teratasi dengan dibukanya dua pintu bendungan PLTA, hingga berlahan air menjadi surut walau hujan tetap terjadi hingga larut malam.
"Kalau dari dasar sungai mengkin lebih dari 4 meter naiknya air, karena hingga kejalan sudah mencapai 60 CM, bahkan sudah ada puluhan rumah yang kami pantau malam itu sudah dimasuk rendaman air," sebutnya.
Dijelaskannya, 2 Desa tersebut sudah menjadi langganan banjir sejak berdirinya PLTA Musi di Kelurahan Ujan Mas Atas, selain dari faktor itu tambah Meldan faktor curah hujan juga mempengaruhi bencana alam. Karena itu Meldan dengan atas nama warga setempat meminta PLTA untuk dapat memberikan solusi yang nyata agar musibah serupa tidak terus berulang.
Terpisah Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kepahiang Ir. Taufik yang pada malam Senin lalu di konfirmasi melalui sambunagan ponselnya, mengatakan jika pihaknya sejak sore Senin (22/3) telah menyiagakan tim kebencanaan di dua desa tersebut.